Jakarta – Laporan Tenaga Kerja Amerika Serikat Tahun 2017 menyebutkan ada lima alasan menarik soal karyawan bekerja dari rumah (telecommuting). Hal ini tak hanya memberi manfaar bagi pekerja tetapi juga perusahaan.
Kelima tren yang menarik tentang telecommuting (bekerja dari rumah) global diantaranya adalah, satu, peningkatan produktifitas.
Kedua, mengurangi jarak bepergian. Dengan telecommuting (bekerja dari rumah) maka akan mengurangi waktu yang dihabiskan di jalan, mengurangi stress karyawan, dan tagihan medis para pengusaha mejadi rendah.
Ketiga, karyawan lebih sehat.
Keempat, Biaya operasional lebih rendah, karena lebih sedikit ruang kerja yang dibutuhkan. Di Amerika Serikat, langkah ini bisa menghemat hingga US$11 ribu biaya yang dipelrukan untuk perlengkapan per tahunnya.
Kelima, fokus pada teknologi, dan kreatifitas. Analisis Tempat Kerja Global dalam laporannya menyebut, tingkat telecommuting tertinggi terdiri dari komputer dan matematika profesi (8,2%), profesi spesifik militer (7,2%), serta seni, desain, hiburan, olahrga dan media (5,9%).
AS menemukan, ada tiga hal terkait tren telecommuting. Pertama, sebanyak 3,9 juta tenaga kerja AS (setara dengan 2,9% dari total pekerja AS), bekerja dari rumah (minimal setengah dari jam kerja).
Kedua, pertumuhan pekerja telecommuting telah tumbuh hingga 115% dalam rentan waktu 2005 hingga 2015.
Ketiga, lebih dari 40% pengusaha telah menawarkan pilihan tempat bekerja yang fleksibel pada 2017.
Hasilnya dapat dilihat pada kasus Dell, dimana, rata-rata karyawan AS yang melakukan telecommuting mencapai diatas 9,5 kali per bulan. hal ini menghemat lebih dari US$12 juta biaya bahan bakar per tahun.(*)