70 Tahun Berkontribusi, ISEI Gelar Sidang Pleno XXIV 2025 di Manado

70 Tahun Berkontribusi, ISEI Gelar Sidang Pleno XXIV 2025 di Manado

Poin Penting

  • Sidang Pleno ISEI XXIV digelar di Manado pada 18–19 September 2025, mengusung tema “Tantangan Global dan Peran Negara dalam Pembangunan Ekonomi”.
  • Rangkaian acara meliputi seminar nasional, workshop riset, Value Chain Competition, Call for Papers, dan penyusunan ISEI Index.
  • Program kerja ISEI 2024–2027 fokus pada lima pilar: stabilisasi ekonomi-keuangan, hilirisasi dan industrialisasi, ketahanan pangan, transformasi digital, serta peningkatan kualitas SDM.

Jakarta – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) akan menggelar Sidang Pleno ISEI XXIV di Manado Tateli Resort & Convention, Manado, Sulawesi Utara, 18-19 September 2025.

Sidang Pleno ISEI XXIV yang merupakan amanat Kongres ISEI XXII di Solo pada 19-21 September 2024 ini mengangkat tema ”Tantangan Global dan Peran Negara dalam Pembangunan Ekonomi.”

Menurut Dr. Solikin M. Juhro, Sekretaris Umum ISEI, Sidang Pleno ISEI XXIV hadir sebagai forum strategis untuk memperkuat kontribusi ISEI dalam perumusan kebijakan ekonomi nasional, mempertemukan unsur akademisi, bisnis, dan pemerintah (ABG), serta memperkaya diskursus pembangunan melalui pendekatan lintas perspektif dan generasi.

“Selain untuk mengevaluasi capaian program kerja ISEI 2024-2025, Sidang Pleno ISEI XXIV diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi yang dapat mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia serta meningkatkan sinergi antara akademisi, bisnis, dan pemerintah dalam perumusan kebijakan strategis,” ujar Solikin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Infobanknews, Rabu (17/9).

Baca juga: Masyarakat Kelas Menengah Makin “Turun Kasta”, Ini Solusi dari ISEI 

Menurut Solikin, akan hadir memberikan sambutan pada Pembukaan Sidang Pleno ISEI XXIV Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, S.E. dan Ketua Umum Pengurus Pusat ISEI, Perry Warjiyo, Ph.D., serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T. yang akan memberikan Keynote Speech.

Pada Sidang Pleno ISEI XXIV, lanjut Solikin, peserta akan mengikuti rangkaian workshop untuk meningkatkan kemampuan riset dengan metode analisis terkini.

Workshop I bertema “Experimental Economics Using STATA” dengan pemateri Prof. Dr. Bambang Juanda, Guru Besar Universitas IPB.

Workshop II bertema “Qualitative Research Using ATLAS” dengan pemateri Prof. Dr. Elliot Simangunsong, Guru Besar Universitas Prasetiya Mulya.

Workshop III bertema “Writing Economics & Business Books with AI” dengan pemateri Dr. Wing Wahyu Winarno, M.A.F.I.S., Ak., CA., Dosen STIE YKPN.

Seminar Nasional ISEI

Sebelum digelar Sidang Pleno XXIV, menurut Solikin, akan diselenggarakan Seminar Nasional 2025 dengan pembicara dari pengambil kebijakan publik, lembaga negara, guru besar perguruan tinggi, dan lembaga masyarakat.

Seminar Nasional ini akan membahas isu-isu strategis dan kemasyarakatan yang relevan dengan pembangunan ekonomi di Indonesia.

Narasumber yang akan dihadirkan di Seminar Nasional ini antara lain, Dr. Arief Wibisono, S.H., LL.M. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal-Kementerian Keuangan RI; Prof. Dr. Muliaman D. Hadad, Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Indonesia; Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi, Ketua Bidang Perumusan Kebijakan & Struktural PP ISEI; dan Vivi Alatas, Ph.D., Senior Advisor Prospera.

Seminar Nasional ini akan dipimpin oleh Prof. Dr. Hermanto Siregar, Ketua Bidang Pengembangan Akademik & Riset PP ISEI.

Sebagai rangkaian dari Sidang Pleno ISEI XXIV, lanjut Solikin, digelar juga Value Chain Competition (VCC) antar-mahasiswa ekonomi dan ekonom muda di bawah umur 30 tahun dari seluruh Indonesia.

Menurut Solikin, acara ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan solusi aplikatif dalam pengembangan industri dan perdagangan komoditas strategis.

Terakhir adalah kegiatan Call For Papers dan kegiatan Kajian Terapan Ekonomi Daerah dengan menyusun ISEI Index (Indikator Survei Ekonomi Indonesia).

“Dengan rangkaian acara ini, ISEI berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, serta memperkuat sinergi antara akademisi, bisnis, dan pemerintah dalam perumusan kebijakan strategis,” ujar Solikin.

Program Kerja ISEI 2024-2027

Tahun 2025 bagi ISEI yang berdiri pada 14 Januari 1955, kata Solikin, memiliki arti khusus karena pada tahun ini ISEI genap berusia 70 tahun. Hal ini menandai tujuh dekade kontribusi ISEI dalam memperkuat sinergi antara akademisi, pelaku bisnis, dan pemerintah untuk kemajuan ekonomi nasional.

Di tengah dinamika global yang semakin kompleks, mulai dari memanasnya geopolitik di Timur Tengah, perang tarif yang diinisiasi oleh Presiden AS Donald Trump, perubahan iklim, disrupsi rantai pasok, perkembangan teknologi digital, hingga tantangan demografi, membuat peran negara dalam perekonomian menjadi semakin strategis. Negara tidak hanya berfungsi sebagai regulator, tetapi juga katalisator pembangunan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.

“Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, peran negara dalam pembangunan ekonomi menjadi semakin penting. Oleh karena itu, ISEI telah menetapkan lima pilar utama sebagai arah program kerja untuk tahun 2024-2027,” ujar Solikin.

Pertama, stabilisasi ekonomi dan keuangan menjadi prioritas utama dalam menjaga keseimbangan makroekonomi di tengah volatilitas global sehingga negara harus berperan aktif dalam mengatur kebijakan moneter dan fiskal untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.

Kedua, hilirisasi dan industrialisasi menjadi strategi penting dalam meningkatkan nilai tambah sektor unggulan nasional. Negara dapat berperan dalam mengembangkan industri dan memperkuat rantai nilai (value chain) melalui inovasi dan investasi.

Baca juga: ISEI Luncurkan Lead Indicator, Panduan Strategis Dorong Ekonomi Nasional

Ketiga, ketahanan pangan menjadi pilar penting dalam kemandirian nasional, negara dapat berperan dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan dan swasembada berkelanjutan melalui program-program yang mendukung petani dan meningkatkan produksi pangan.

Keempat, transformasi digital menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas dan inovasi ekonomi. Peran negara adalah mengembangkan infrastruktur digital dan mendukung pengembangan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ekonomi.

Kelima, peningkatan kualitas SDM menjadi fondasi pembangunan jangka panjang dan inklusif sehingga diperlukan peran negara dalam mengembangkan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.

“Dengan fokus pada lima pilar utama ini, ISEI berharap dapat memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia. Peran negara dalam pembangunan ekonomi menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Solikin. (*) DW

Related Posts

News Update

Netizen +62