Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebut pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2025 akan sulit untuk mencapai 5 persen.
“Akhir tahun, kalau bagi INDEF, proyeksi kita untuk nyampe 5 persen itu masih sulit,” kata Eko Listiyanto, Direktur Pengembangan Big Data INDEF dalam acara Talk Show 30 Tahun INDEF, Kamis, 14 Agustus 2025.
Eko menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2025 diperkirakan di bawah 5 persen, sementara di kuartal IV 2025 akan ada momentum yang bisa membuat ekonomi terakselerasi. Namun, momentum tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal dan strategis.
Baca juga: Celios Ungkap Efek Positif Turunkan PPN ke 8 Persen untuk Ekonomi RI
“Artinya jangan kemudian baru mau Natal, baru kemudian melakukan banyak stimulus. Stimulusnya harus mulai, bahkan kalau perlu dari sekarang. Untuk nanti begitu triwulan VI biasanya lebih tinggi kan, bagaimana orang bisa memanfaatkan Natal dan libur tahun baru itu secara lebih optimal. Jadi mereka tidak hanya pulang tapi juga belanja,” imbuhnya.
Baca juga: PBB Membalas Surat Celios Soal Permintaan Audit Data Ekonomi dari BPS, Apa Isinya?
Lebih lanjut, belanja pemerintah juga akan digenjot pada kuartal IV. Namun, INDEF menilai langkah pemerintah tersebut belum bisa membantu akselerasi ekonomi untuk mencapai 5 persen.
“Tapi overall dugaan kami sih akan ya mungkin mentok di 5 persen tapi proyeksi INDEF di bawah 5 persen, masih kepala 4 lah kira-kira gitu,” ungkapnya. (*)
Editor: Galih Pratama










