Jakarta – PT Siloam international Hospitals Tbk (SiLO) berencana meningkatkan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Dari aksi korporasi ini pihak managemen berharap dapat memperoleh dana sebesar Rp1,3 triliun.
Presiden Direktur Siloam international Hospitals, Romeo F Liedo mengatakan bahwa para pemegang saham diberikan HMETD untuk memesan dengan total hingga 145 juta saham baru. Dimana, para pemegang saham diberikan hak memesan 8 lembar saham untuk memesan 1 lembar saham baru.
“Peningkatan jumlah lembar saham hingga 145 juta lembar saham baru ini akan meningkatkan jumlah lembar saham dari 1.156,1 juta lembar saham menjadi 1.301,1 juta lembar saham,” terangnya, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2016.
Lebih lanjut Romeo mengungkapkan, rencananya dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk membiayai perluasan usaha, membiayai modal kerja perseroan, dan membayar hutang kepada pemegang saham.
“Rencana ekspansi kami harapkan akan mencapai puncaknya pada tahun 2018, dengan sekitar 40 rumah sakit beroperasi,” ungkap Romeo.
Romeo menyatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan surat ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Agustus 2016 lalu. Adapun, proses formal untuk mendapatkan persetujuan para pemegang saham serta badan otoritas atas rencana rights issue pun telah resmi dimulai.
Dalam kesempatan ini Romeo juga menyampaikan bahwa perseroan menyambut baik rencana CVC Capital Partners (CVC) sebagai investor strategis melalui transaksi ekuitas sebesar Rp2,2 triliun dengan PT Lippo Cikarang Tbk (LPKR). CVC akan berinvestasi sebesar 15% di Siloam dengan membeli saham LPKR dan Ciptadana. CVC juga menyatakan akan ikut berpartisipasi dalam rencana right issue perseroan.
“Kami menyambut baik CVC ke dalam kumpulan investor strategis kami. Hal ini mengukuhkan potensi pertumbuhan, rekam jejak serta rencana perluasan usaha kami ada di arah yang benar. Rights issue akan memberikan kemampuan secara keuangan untuk mencapai visi kami untuk menyelesaikan proyek-proyek pembangunan rumah sakit kami,” tukasnya. (*) Dwitya Putra