Jakarta – Dalam rangka mendorong percepatan pembangunan, perlu dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur. Untuk itu, pemerintah membangun sarana infrastruktur secara lebih merata di seluruh Tanah Air. Hal itu diperlukan untuk menunjang konektivitas antarwilayah dan memperkecil ketimpangan dan kesenjangan sosial.
Akselerasi pembangunan infrastruktur logistik yang dimaksud meliputi jalan, pelabuhan, bandara, dan rel kereta api. Sedangkan akselerasi pembangunan infrastruktur strategis mencakup pembangkit listrik, telekomunikasi, irigasi, dan perumahan rakyat. Demikan ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidatonya di Gedung Nusantara, Selasa, 16 Agustus 2016.
Jokowi memaparkan, dalam percepatan pembangunan infrastruktur, pemerintah berkewajiban untuk membangun wilayah-wilayah yang marginal, wilayah-wilayah yang tertinggal dengan menggunakan dana APBN. Sedangkan daerah-daerah lain yang ekonominya menggeliat dan tumbuh, pemerintah mendorong peran dunia usaha dan kerjasama dunia usaha dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Tahun ini, ujar Jokowi, investasi BUMN ditargetkan sebesar Rp410,2 triliun yang di dalamnya terdapat 62 proyek strategis dengan nilai proyek sebesar Rp347 triliun. Nilai investasi BUMN tersebut akan terus diperbesar sehingga pada 2019 dapat mencapai Rp764 triliun.