Jakarta – Harga emas diprediksi berpotensi merosot taham pasca dirilisnya laporan ketenagakerjaan non pertanian Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, negeri Paman Sam ini baru saja menerbitkan Laporan Ketenagakerjaan non Pertanian yang menggembirkan dan menumbuhkan kembali harapan tentang peningkatan suku bunga AS tahun ini.
Lukman Otunuga, Market Research Analyst FXTM mengatakan, logam mulia ini sangat terpengaruh oleh ekspektasi peningkatan suku bunga dan dapat semakin melemah apabila optimisme peningkatan suku bunga semakin menguat.
Walaupun penghindaran risiko mengangkat nilai komoditas ini, tambah Lukman, pulihnya nilai tukar USD dan menguatnya harapan peningkatan suku bunga Fed dapat menggoda penjual untuk menyerang harga emas.
Lukman memprediksi, Investor bullish masih memiliki ruang untuk bernapas di atas US$1315. “ Namun breakdown dapat memberi sinyal bahaya jika harga merosot menuju US$1305”ujarnya.(*)