Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat pada minggu keempat November 2023, aliran modal asing masuk atau capital inflow ke Indonesia senilai Rp7,03 triliun.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun BI periode 20 November hingga 23 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp7,03 triliun.
Aliran modal asing di minggu ketiga November 2023, mencatatkan aliran modal asing masuk di pasar Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Baca juga: Kemenkeu Nilai Pasar SBN Tanah Air Masih Moderat
“Terdiri dari beli neto Rp1,59 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,30 triliun di pasar saham, serta beli neto Rp5,13 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, 24 November 2023.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun di level 73,85 bps per 23 November 2023, dibandingkan dengan 74,40 bps per 17 November 2023.
Dengan demikian, selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 23 November 2023, nonresiden beli neto Rp62,54 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp17,77 triliun di pasar saham. Kemudian, beli neto Rp27,14 triliun di SRBI.
Baca juga: Utang Luar Negeri RI Turun di Triwulan III 2023 Masih Sisa Rp6.100 Triliun
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar 20 November sampai dengan 24 November 2023. Tercatat, nilai tukar per hari Kamis (23/11), rupiah ditutup di level (bid) Rp15.550 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp15.540 per dolar AS pada Jumat (24/11).
Lalu, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,63 persen pada Kamis (23/11) dan stabil di level 6,63 persen pada Jumat (24/11).
Sementara untuk indeks dolar (DXY) stabil di level 103,92 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 naik turun ke level 4,404 persen. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra