Jakarta – Kinerja perbankan Indonesia seolah tak ada matinya. Menurut Biro Riset Infobank (BirI), laba perbankan pada 2023 diperkirakan akan kembali tumbuh signifikan, seperti pada 2021 yang tumbuh 34,44% dan 2022 yang meroket 43,94% menjadi Rp201,81 triliun. Net interest margin (NIM) perbankan pun kembali menguat, setelah sempat mencatat tren penurunan dari 5,39% pada 2015 menjadi 4,32% pada 2020. Setelah itu NIM kembali naik menjadi 4,51% pada 2021 lalu menjadi 4,71% pada 2022, dan 4,77% per April 2023. Laba perbankan Indonesia hanya sekali anjlok 34,86% pada 2020 atau tahun pertama pandemi COVID-19, tapi setelah itu melesat kembali.
Biro Riset Infobank kembali mengumumkan kajian hasil rating bank umum yang bertajuk Rating 106 Bank 2023. Dari total 106 bank umum yang dirating, 62 bank meraih predikat “Sangat Bagus”. Bank Mandiri yang merupakan bank terbesar dengan aset Rp1.992,54 triliun per 2022 meraih skor tertinggi yaitu 95,70 dari seluruh bank yang dirating, dan otomatis menjadi yang terbaik di kelompok KBMI-4. Di kelompok KBMI-4, Bank Central Asia (BCA) berada di urutan kedua dengan skor 94,20, diikuti Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Baca juga: Hati-Hati! Pembatasan Dividen bagi Bank-Bank di Tengah Rasio Permodalan yang Jumbo
Bank Syariah Indonesia (BSI) meraih skor 94,97 atau tertinggi kedua dari 106 bank dan otomatis menjadi juara di kelompok KBMI-3 dengan kategori aset Rp200 triliun ke atas. Di kelompok KBMI-3 dengan kategori aset di bawah Rp200 triliun, ada Bank Danamon yang meraih skor teratas yaitu 91,38 atau melonjak dari skor 77,39 pada rating tahun lalu, dan diikuti Bank Jabar Banten.
Berapa skor bank-bank lain dalam Rating 106 Bank Versi Infobank 2023? Apa saja faktor pendongkrak laba perbankan Indonesia yang mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah? Simak selengkapnya di Majalah Infobank Nomor 544 Agustus 2023!