Jakarta – Hadapi era digital banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) punya strategi khusus agar tidak tertinggal dengan pesaing-pesaingnya. Salah satunya dengan memberikan solusi layanan, kenyaman dan keamanan untuk nasabah.
“Aspek value, produktiifitas merupakan kunci dari strategi kami di perbankan. Bagaimana kita menciptakan suatu solusi produk dengan inovasi untuk meningkatkan layanan dan memberikan pengalaman yang berbeda,” kata Senior SVP IT Solution & Security Division Head, Andi Nirwoto diacara seminar yang diselenggarakan majalah Infobank bersama Multipolar dengan tema “Manuver Perbankan Menembus Generasi Digital – Perbankan Dahulu, Sekarang & Masa Depan” kemarin.
Ia mengatakan digital banking merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Pasalnya setiap pemain sudah mengarah ke hal tersebut.
Bahkan ada bank-bank di Eropa yang tidak bisa bersaing secara fisik bayak melakukan perubahan sistem IT secara total. Artinya digital banking jadi salah satu alternatif strategi dalam bersaing merebut ceruk pasar.
Dalam memenuhi kebutuhan pasar, BNI sendiri rencananya akan me-launching poduk digital loan. Produk ini untuk mempermudah nasabah dalam mendapatkan kredit tanpa datang ke kantor BNI.
Teknisnya, calon nasabah hanya membuka situs BNI dan mengisi form permohonan kredit, baik untuk kredit konsumtif maupun kredit produkif. “Tahun ini akan kita luncurkan,” ujarnya.
Untuk syarat permohonan kreditnya, BNI hanya melihat slip gaji untuk kredit konsumtif dan wawancara face to face untuk kredit produktif. “Semua masih sesuai dengan kentuan dan aturan saat ini, khususnyaa untuk kredit produktif,” jelasnya. (*) Dwitya Putra
Editor : Apriyani K