Jakarta – PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) optimis pertumbuhan portofolio pembiayaan tumbuh double digit yaitu sebesar 20%. Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman menyebutkan, optimisme ini dilihat dari berbagai indikator pertumbuhan ekonomi Tanah Air yang cukup baik.
“Tahun 2023 memang tahun yang menantang, tapi kita masih optimis kalau kita melihat berbagai macam indikator pertumbuhan ekonomi yang cukup menjanjikan walaupun dari sisi inflasi ada kenaikan, tapi kami tetap masih sangat optimis untuk 2023 bisa tumbuh dari realisasi kredit sebesar 20%,” ujar Ristiawan, Selasa, 10 Januari 2023.
Menurutnya, meskipun pertumbuhannya tidak akan seagresif tahun 2022 dikarenakan kondisi makroekonomi yang belum stabil dan adanya geopolitik, namun dengan sinergi antara CIMB Niaga Finance dan induk usahanya yaitu CIMB Niaga, optimisme tersebut dapat dicapai.
Seperti diketahui, hingga semester I-2022, CIMB Niaga Finance mencatat pembiayaan baru sebesar Rp4,5 triliun tumbuh sebesar 103% yoy dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 sebesar Rp2,2 triliun. Pembiayaan baru dengan akad syariah mencapai 62% dari total pembiayaan baru.
Dengan pertumbuhan pembiayaan baru, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp8,8 triliun atau tumbuh sebesar 51% dari tahun 2021 pada periode yang sama atau sebesar Rp5,9 triliun.
Kemudian, pada semester I-2022 perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak atau PBT (Profit Before Tax) sebesar Rp266 miliar, naik 106% yoy dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 sebesar Rp129 miliar.
Selain itu, sejalan dengan target pemerintah dalam memperluas pasar dan jumlah mobil listrik, CIMB Niaga Finance menargetkan pembiayaan mobil listrik juga meningkat di 2023. Dengan pertumbuhan dua kali lipat dari target tahun 2022 yang sebesar Rp50 miliar atau naik 100% dari 2022.
“Kalau kita lihat tahun 2020 kita hanya membiayai mobil listrik hanya Rp14 miliar dan 2022 expected kita bisa membiayai sekitar Rp50 miliar pertumbuhannya berkali-kali lipat. Kita mencanangkan tahun 2023 kita bisa menggandakan pembiayaan mobil listrik, hybrid, atau ramah lingkungan minimal akan dua kali lipat dari pencapaian 2022 ini,” katanya.
Ristiawan menambahkan, pertumbuhan pembiayaan mobil listrik ini akan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan CIMB Niaga Auto Finance secara keseluruhan yang diproyeksikan sebesar 20%.
“Itu membuktikan bahwa appetite CIMB Niaga Finance terhadap calon nasabah yang ingin mendapatkan pembiayaan mobil listrik sangat tinggi. Itu juga bukti dukungan kita terhadap pemerintah dan aligment strategi kita terhadap induk perusahaan yang konsen terhadap bisnis berkelanjutan atau financial sustainability,” pungkasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra