Jakarta — PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. (Bank BTN) siap meluncurkan Super App Mortgage Mobile Banking. Inovasi produk dan layanan terbaru yang akan diluncurkan Februari 2023 ini diharapkan semakin mendekatkan Bank BTN pada visi besarnya sebagai Mortgage Digital Banking.
“Pada Super App Mobile Banking ini Bank BTN akan memperkuat ekosistemnya di mortgage. Jadi, tak sekadar all payment tapi all mortgage,” ujar Andi Nirwoto, Direktur Operasi, Teknologi Informasi dan Digital Banking Bank BTN, saat Media Luncheon Bersama Bank BTN di Jakarta, Selasa, 27 Desember 2022.
Super App Mobile Banking Bank BTN ini merupakan kelanjutan inovasi produk dan layanan App Mobile Banking BTN. Inovasi produk dan layanan ini sudah dilakukan uji-coba dan sudah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga siap untuk diperkenalkan secara luas ke publik.
“Yang membedakan dengan produk App Mobile sebelumnya, ini tak hanya melayani payment tapi semua yang terkait dengan mortgage dan derivatifnya, mulai dari membuka rekening, mencari rumah, mengurus KPR, mengisi perabotan rumah, renovasi rumah, hingga layanan terkait dengan produk turunan mortgage, seperti sedot WC, pasang sambungan gas, PLN, PAM, dan maintenance lainnya,” papar Andi.
Selama ini, lanjut Andi, ekosistem mortgage Bank BTN sudah exist, establish, dan kuat, baik terkait buying (volume penjualan) maupun rating (harga). Sehingga, konsep Super App ini tinggal memadukan kekuatan ekosistem tersebut dengan kekuatan teknologi.
“Barrier kita ke teknologi sangat tipis. Kalau hanya mengandalkan payment saja, perlu produk payment yang strong. Nah, Super App ini nantinya akan melayani all mortgage. Kita akan jual ekosistem kita. Kita perkuat derivatif mortgage sehingga mampu meng-cover semua kebutuan customers,” ujar Andi.
Untuk memperkuat ekosistem mortgage, kata dia, Bank BTN terus memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak terkait bisnis properti. Selain dengan pengembang, Bank BTN juga sudah menjalin kerjasama dengan produsen semen, seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., dan dengan jaringan distributornya, yang juga melibatkan jaringan toko material bangunan di seluruh Indonesia.
Bank BTN, kata Andi, juga menjalin kerja sama channeling transaksi dengan supermarket bahan bangunan dan perabotan rumah tangga seperti ACE Hardware dan Mitra 10. “Yang terbaru, kita juga menjalin kerja sama dengan 6 start up yang relevan dengan mortgage serta beberapa agregator,” ungkapnya.
Saat ini, kata Andi, customers mortgage Bank BTN ada sekitar 7 juta. Dengan inovasi produk dan layanan terbaru ini diharapkan mampu menjaring new customers, khususnya dari kalangan milenial. “Ini journey, kita perkuat transaksi. Kita akan tingkatkan lesson customers kita,” tandasnya.
PERUBAHAN FUNDAMENTAL
Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu di kesempatan yang sama menegaskan, dalam dua tahun terakhir BTN sangat fokus dan agresif di digital, baik di segmen ritel, KPR, payment, maupun funding. Hal ini merupakan upaya serius manajemen untuk membenahi BTN secara fundamental.
“Hasilnya sudah mulai terlihat saat ini. Berdasarkan kinerja perseroan hingga menjelang akhir tahun 2022, NPL dan cost of fund kita menurun signifikan. Tanpa perubahan fundamental, hal ini tidak akan terjadi,” ujar Nixon.
Perubahan fundamental yang dilakukan jajaran manajemen Bank BTN utamanya dilakukan di empat hal. Pertama, kata Nixon, dengan melakukan digitalisasi di semua segmen. Dengan digitalisasi terjadi efisiensi yang terlihat dari menurunnya BOPO (biaya operasional dibanding pendapatan operasional).
Kedua, lanjut Nixon, dengan melakukan asset sale, menjual aset yang kurang produktif (macet). Tahap pertama, program ini berhasil menurunkan NPL (nonperforming loan) hingga Rp1 triliun. Program ini melibatkan mitra 7 developer apartment dan 3 pihak terkait, seperti PPA (perusahaan penilai aset). Program ini dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini.
Ketiga, kata dia, mendorong perubahan pada segmen KPR dengan memperluas pasar ke segmen menengah atau KPR di atas Rp500 juta. Untuk langkah ini, BTN telah menyiapkan pondasi dengan menjalin kerjasama dengan agensi properti di wilayah Jabodetabek. Hal ini didasari hasil survei bahwa transaksi terbesar ada di secondary market.
“Untuk langkah ini kita sudah melakukan PKS dengan beberapa pengembang besar, seperti BSD, Ciputra, Alam Sutera, Summarecon, dan Agung Podomoro,” ungkap Nixon.
Keempat, lanjut dia, Bank BTN mendorong customer loyalty di pinjaman dengan memperkuat pasar di market top up pinjaman. “Dengan top up strategy ini, customer tidak perlu lagi menambah agunan. Kita juga bisa bersaing dengan pinjaman online yang sekarang sangat marak,” ungkap Nixon.
ENGINE PERTUMBUHAN CASA
Langkah digitalisasi dan perubahan fundamental yang dilakukan Bank BTN, menurut Jasmin, Direktur Distribution and Funding Bank BTN, sangat efektif dalam menumbuhkan kinerja positif di Bank BTN. Hal ini terlihat dari menurunnya NPL dan cost of fund perusahaan.
Hal lain yang dirasakan perusahaan, lanjut dia, adalah dengan semakin membaiknya struktur dana di Bank BTN. Selama ini, mayoritas dana di Bank BTN masih didominasi oleh dana mahal, yakni deposito. Dengan melakukan digitalisasi pada produk dan layanan, porsi dana murah seperti tabungan semakin membesar.
“Jadi, langkah perubahan fundamental di Bank BTN, serta digitalisasi seperti meluncurkan Super App Morrgage Mobile Banking, menjadi engine pertumbuhan CASA atau dana murah,” ujar Jasmin.
Saat ini, kata dia, transaksi melalui layanan digital di Bank BTN sudah mencapai 96% persen, baik melalui ATM maupun mobile banking. Bahkan, pertumbuhan pengguna mobile banking mencapai dua kali lipat. (DW)