BSI Kejar 10 Besar Market Capital Syariah Global di 2025

BSI Kejar 10 Besar Market Capital Syariah Global di 2025

Jakarta – Bank Syariah Indonesia (BSI) melihat Indonesia saat ini telah mewakili 11,34% dari pengeluaran ekonomi halal global dengan makanan menempatkan posisi terbesar belanja Indonesia yaitu sebesar USD135 miliar.

Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia (BSI), Ngatari, dalam Sharia Outlook 2022 yang diselenggarakan Infobank bekerjasam dengan KNEKS di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta hari ini (24/11) mengatakan bahwa dengan peluang yang ada, BSI mampu mengejar market capital (kapitalisasi pasar) menjadi peringkat 10 dari peringkat 14 dunia di tahun 2025.

“Kita ada potensi di 46% penduduk Indonesia yang preferensi syariah, Jadi ada 20,6% preferensi halal syariah dan 25,6% dari universalist preferensi fungsional dan sosial,” ucap Ngatari.

Meski begitu, ia menunjukan data bahwa market perbankan syariah Indonesia masih terpantau rendah yakni baru sebesar 6,8% per Juli 2022, untuk pembiayaan sebesar 7,42%, serta dari sisi dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,43%.

Tidak hanya itu, jaringan bank syariah di Indonesia saat ini baru mencapai 10% dari jaringan bank konvensional, yang artinya bank syariah baru memiliki sekitar 2.664 jaringan dari bank konvensional yang sebanyak 28.342 jaringan. Sehingga hal tersebut mendorong rendahnya literasi keuangan syariah.

“Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia market sharenya sudah 30,1%, Indonesia berapa? 6,74%, penduduk islamnya banyak kita. Marilah kita membantu meningkatkan market share perbankan sharia di Indonesia,” imbuhnya.

Adapun, BSI juga telah mencatatkan kinerja positif hingga September 2022 dengan total asset Rp280 triliun tumbuh 11,53%, pada pembiayaan tercatat Rp199,82 triliun naik 22,35%, serta DPK sebesar Rp245,18 triliun yang juga tumbuh 11,86%. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News