Bos BI Pastikan Likuiditas Perbankan Tetap Longgar di Tahun Depan

Bos BI Pastikan Likuiditas Perbankan Tetap Longgar di Tahun Depan

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan, bahwa pada tahun 2023 BI berkomitmen dan memastikan kondisi likuiditas perbankan akan tetap longgar. Tercermin dari siklus keuangan Indonesia yang masih baik.

Pada Oktober 2022, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masih tinggi mencapai 29,46% dan meningkat dari bulan sebelumnya. Likuiditas perekonomian juga tetap longgar, tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 14,9% (yoy) dan 9,8% (yoy).

“Ini tinggi karena dalam sejarah bahkan sebelum covid paling tinggi rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga paling tinggi adalah 21%. Jadi, mohon jangan diukur kondisi likuiditas dari membandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga dibandingkan dengan pertumbuhan kredit,” ujar Perry, Kamis 17 November 2022.

Lebih lanjut, hal ini harus dilihat dari kondisi dan indikatornya salah satunya dengan Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga

“Meskipun kami juga menggunakan indikator rasio likuiditas yang lain, apakah berkaitan dengan non stable funding ratio atau tentu saja liquidity coverage ratio, tapi semuanya menunjukkan kondisi likuiditas perbankan itu longgar,” jelasnya.

Hal tersebut, merupakan salah satu dukungan BI dari sisi kebijakan makroprudensial disamping insentif Giro Wajib Minimun (GWM) untuk terus mendorong dan mengharapkan perbankan dapat terus menyalurkan kredit dan pembiayaan.

“Kita juga mengharapkan penyaluran kredit dan pembiayaan oleh perbankan terus didorong dengan kebijakan-kebijakan likuiditas longgar dan maupun juga insentif dari kebijakan makroprudensial,” pungkas Perry. (*)

Related Posts

News Update

Top News