Jakarta – Data memainkan peran yang signifikan di berbagai sektor termasuk sektor keuangan. Data memungkinkan petani memantau harga pasar dan volume panen. Data juga membantu merampingkan transaksi finansial dengan menggunakan cloud.
NetApp Indonesia (NetApp) menampilkan adanya temuan terkait peran data dalam pemerataan akses jasa industri keuangan. Kini , semakin banyak perusahaan jasa keuangan menggunakan data dan berinvestasi dalam inovasi guna memberikan pelayanan terbaik. Pengelolaan keuangan telah berevolusi untuk semua kalangan, baik mereka yang tech savvy atau mengerti teknologi, maupun mereka yang memiliki literasi keuangan rendah.
Seiring dengan semakin besarnya investasi jasa keuangan dalam inovasi teknologi dan data, memicu revolusi atas tingkat pencapaian yang bisa diraih industri keuangan dan konsumen.
Temuan terkait pemanfaatan data dalam industri jasa keuangan di seluruh dunia diantaranya adalah jumlah pesan bank-to-bank atau dari antar bank yang dikirim oleh Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) yang dalam setahun jumlahnya mencapai lebih dari 15 miliar. Tidak hanya itu, 1 dari 3 investasi finansial merupakan transaksi internasional.
Teknologi data juga membantu merampingkan transaksi finansial menggunakan cloud. Contohnya, sekitar 15% dari pembelian Starbucks dilakukan melalui aplikasi mobile. Hal ini menyederhanakan proses pembelian dan mempersingkat waktu menunggu.Contoh lainnya, Amazon dan Uber menyimpan data kartu kredit konsumen dalam cloud yang aman agar pembeli tidak perlu memasukkan ulang data untuk setiap pembelian, sehingga kian mempersingkat dan mempermudah pembelian.
Di industri keuangan, ada M-Pesa, sebuah layanan dari Safaricom (perusahaan telekomunikasi dari Kenya) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi keuangan melalui handphone. Pada 2012, sudah 17 juta penduduk Kenya mempunyai akun M-Pesa.
Demikian juga di Afrika. Sekitar 80% penduduk Afrika tidak memiliki tabungan bank. Tetapi teknologi telah membuka akses terhadap layanan keuangan bagi populasi tersebut. Sejumlah 183 juta penduduk Afrika kini memiliki dompet mobile. NetApp menilai, jika perkembangan terus melaju seperti sekarang, semua penduduk Afrika akan memiliki dompet mobile pada 2021.
Teknologi data juga bisa dimanfaatkan di bidang Pertanian. Di India, lebih dari 1,5 juta petani menggunakan handphone untuk mengakses data mengenai harga pasar, volume panen serta ramalan cuaca.
Akses terhadap layanan keuangan juga menjadi isu kesetaraan gender. Wanita di negara berkembang mempunyai 20% kemungkinan lebih kecil dibanding pria untuk memiliki rekening dalam institusi keuangan formal. Wanita juga memiliki 17% kemungkinan lebih kecil untuk melakukan peminjaman uang melalui institusi keuangan dalam setahun terakhir.
Dari fakta-fakta tersebut, disimpulkan bahwa data merupakan mata uang global. Perusahaan layanan keuangan menggunakan data untuk menghemat jutaan dolar per tahun melalui deteksi penipuan dini. Berkat inovasi cloud, pelanggan di Interbank dapat membuka rekening giro dalam 10 menit, atau menghemat waktu selama 25 sampai 40 menit.ING Direct menggunakan solusi private cloud “bank dalam box” guna menyediakan lingkungan yang menyeluruh dan mempercepat time-to-market dalam menyediakan ide-ide baru bagi konsumen.
Teknologi data mampu meningkatkan akses untuk layanan keuangan yang aman dan murah di seluruh dunia. Faktanya, sekitar 2 miliar penduduk dunia tidak memiliki akses ke layanan keuangan dan masih menggunakan uang tunai dalam transaksi. Perpindahan layanan keuangan ke cloud akan membuka akses keuangan bagi para individu yang mempunyai handphone tapi tidak mempunyai akses ke ATM dan bank.
Lebih jauh, NetApp menggambarkan betapa hebat dampak pemanfaatan data dalam teknologi bagi perkembangan jasa keuangan. Kedepannya, penasihat keuangan bisa mengirimkan email menawarkan video call mobile saat portofolio investasi keuangan nasabah butuh penyesuaian. Bank juga bisa melakukan pemeriksaan “kesehatan finansial” secara harian untuk memprediksi dan memberikan pemberitahuan kepada pelanggan jika mereka mulai kelebihan mengambil uang. (*)