Jakarta – Jumlah serangan siber yang ada saat ini terus meningkat tiap harinya, apalagi pada sektor jasa keuangan yang kerap menjadi sasaran. Perusahaan teknologi, Akamai mencatat pada 1 Mei 2021 lalu setidaknya ada 1,04 miliar serangan siber per hari yang mengancam bisnis terutama, sektor jasa keuangan.
Account Executive Akamai Technologies, Hanjaya Febryanto mengungkapkan riset ini dirilis oleh perusahaan dengan judul The State of the Internet Reports dan mengambil data dari 30% traffic internasional. Ia mengaku, angka serangan siber terus menunjukkan tren peningkatan seiring dengan penggunaan teknologi digital yang semakin masif.
“Seiring dengan meningkatnya jumlah aplikasi dan traffic, semakin meningkat juga celah keamanan yang bisa di eksplor. Sebagai contoh, di 1 Desember 2020 kami memecahkan rekor malicious login attempt dalam satu hari,” ujar Hanjaya pada webinar yang digelar Infobank dan Akamai dengan tema “Supporting Banking Roadmap And Payment Transformation”, Selasa, 18 Januari 2022.
Tidak hanya itu, Akamai juga mengungkapkan pada Juni 2021 lalu, setidaknya terdapat 113,88 juta serangan siber pada aplikasi dan website. Hanjaya mengungkapkan serangan-serangan ini setidaknya bisa merugikan perusahaan hingga US$20 miliar tiap tahunnya.
Untuk itu, langkah-langkah pencegahan terhadap serangan siber diperlukan untuk mengurangi risiko kerugian perusahaan. Akamai sendiri menawarkan beberapa solusi perlindungan bagi sistem digital perusahaan.
Salah satunya adalah perlindungan aplikasi dan API yang kerap digunakan oleh publik. Ada pula perlindungan terhadap penyalahgunaan kredensial atau indentitas seseorang. Kemudian, Akamai juga memberikan perlindungan zero trust atau perlindungan pada sistem internal agar bisa diakses dari mana saja dan kapan saja.
Meningkatnya aktivitas digital perbankan membuat Hanjaya optimis Akamai bisa membantu industri jasa keuangan menjadi lebih aman. Dengan begitu, ekosistem keuangan digital bisa jadi lebih aman, baik bagi perusahaan, maupun nasabah perbankan. (*)
Editor: Rezkiana Np