Bali – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB) terus menunjukkan kinerja keuangan yang positif, sejalan dengan berbagai inovasi-inovasi produk digital yang dilakukan oleh perseroan. Untuk itu, perusahaan mengaku akan terus melakukan dan memperkuat digitalisasinya dengan meluncurkan produk digitalnya.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, dalam mengoptimalkan layanan digital kepada masyarakat dan pemerintah daerah serta mendukung inklusi keuangan, di 2021 ini Bank BJB meluncurkan sejumlah inovasi baru terkait pembayaran digital seperti fitur new DIGI dan DigiCash by bank bjb, serta peresmian kolaborasi dengan fintech e-commerce yang diberi nama E-pays.
“New digital payments ini memberikan kemudahan dalam bertransaksi. bank bjb melalui uang elektronik DigiCash by bank bjb dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan transaksi digital,” ujar Yuddy dalam paparannya di Bali, dikutip Sabtu, 13 November 2021.
Memasuki tahun 2022, lanjut Yuddy, Bank BJB menyatakan komitmennya untuk terus melakukan berbagai inovasi teknologi sesuai dengan kapasitas sebagai lembaga jasa keuangan dengan semangat untuk terus bertransformasi dan berinovasi menjadi penggerak dalam berkontribusi menghadirkan kemajuan di seluruh penjuru negeri.
Yuddy mengatakan inovasi dan kolaborasi merupakan kunci dalam memenangkan persaingan ke depan. Oleh karenanya dukungan layanan digital terus dioptimalkan.
Dukungan yang sudah dilakukan di antaranya berkolaborasi bersama Bank Indonesia dalam Tim Percepatan Digitalisasi Daerah (TP2DD) untuk literasi pembayaran dan penerimaan daerah berbasis digital. Selain itu, kemudahan pembayaran melalui layanan digital bank bjb berupa mobile banking, QRIS, uang elektronik, virtual account, internet banking corporate, agen laku pandai, serta produk-produk lainnya.
Dengan kinerja impresif yang ditandai dengan pertumbuhan dan berbagai penghargaan serta penguatan digitalisasi dan inovasi, Bank BJB optimis bisa konsisten mempertahankan kinerja positif di tahun 2022.
Berdasarkan kinerja keuangannya, bank bjb telah mencatatkan laba bersih di sepanjang kuartal III-2021 sebesar Rp1,4 triliun atau mengalami pertumbuhan mencapai 17,5% secara year on year atau dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu. Sedangkan total aset yang dimiliki bank bjb pun ikut mengalamj pertumbuhan sebesar 7,9% secara tahunan menjadi Rp159,3 triliun di kuartal III-2021.
Menurut Yuddy, laba bersih perusahaan yang tumbuh positif tersebut salah satunya ditopang oleh penyaluran kredit di kuartal III-2021 yang sebesar Rp95,1 triliun atau mengalami pertumbuhan 6,9% (yoy) bila dibandingkan dengan penyaluran kredit di kuartal III-2020. Pertumbuhan ini, lebih tinggi dari industri perbankan secara rata-rata yakni sebesar 2,21% per Juli 2021.
Pertumbuhan kredit yang positif tersebut tetap dibarengi dengan risiko kredit yang terjaga. Hal ini, jelas Yuddy, tercermin dari kualitas penyaluran kredit perusahaan dengan rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) di angka 1,3% pada kuartal III-2021. Angka ini jauh dari angka rata-rata NPL bank nasional berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2021 yakni 3,35%. (*)