Jakarta – Satu tahun ke belakang merupakan tahun dinamis yang penuh dengan tantangan bagi pasar properti di Indonesia yang kini telah berkembang seiring dengan prioritas dan preferensi para pencari properti. Oleh karena itu, langkah investasi yang diambil oleh pencari properti kini lebih mereka perhitungkan secara matang.
Perkembangan teknologi kian marak memasuki sektor keuangan. Tidak hanya sektor keuangan kini perusahaan teknologi pun ikut gencar menyasar pasar property atau yang mulai biasa disebut PropTech). Dan hasilnya, minat masyarakat membeli property secara online pun meningkat dengan pesat.
Berdasarkan riset yang dilakukan Lamudi, salah satu pelaku propTech di Indonesia yang dilakukan dari Juni 2020 sampai dengan Juni 2021, pertumbuhan tren penjualan property sampai dengan semester I 2021 tumbuh 36,8% secara year on year. Rentang usia 25 – 34 tahun merupakan kelompok usia yang paling banyak mengunjungi platform pencarian digital dalam mencari property. Berdasarkan riser tersebut, lokasi pencarian property masih didominasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Depok, dan Medan.
Dalam riset tersebut, rumah tapak tetap yang paling diminati dengan porsentase 87,9% dengan rata-rata budget yang disasar berada di kisaran Rp600 juta hingga Rp2 miliar dengan preferensi pembayaran masih didominasi pembayaran secara kredit, dengan prosentase mencapai 70%. Rata-rata pembeli menyamnggupi nilai pembayaran uang muka kredit sebesar 10-15% dari total harga properti.
Mart Polma, CEO Lamudi melihat, telah terjadi pergeseran demografis pencari property masa kini yang didominasi oleh usia 25 sampai 45 atau generasi milenial dan Z mereka Generasi ini sangat tertarik mengenai investasi, termasuk investasi di properti. “Merekalah yang kami sebut next generation property buyers,” ujarnya.
Dengan adanya perkembangan ini, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech) terbesar di Indonesia, Lamudi telah meluncurkan riset tren pasar properti pada Semester I-2021 untuk mengulas tren dan adopsi sikap baru terhadap pencarian dan rencana investasi properti dari Juni 2020-Juni 2021. (*)