Jakarta – Investasi produk Reksa Dana Syariah berbasis sukuk semakin diminati para investor seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap produk keuangan syariah yang juga semakin tinggi.
Hal ini terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari total dana kelolaan aset (AUM) secara nasional per April 2021, dimana Reksa Dana berbasis sukuk melesat tinggi hingga 121% year-on-year (yoy) dari Rp988,7 miliar pada April 2020 menjadi Rp2,18 triliun pada April 2021.
PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), perusahaan Manajer Investasi melihat tren positif dari peningkatan Reksa Dana syariah di Indonesia.
Anak usaha dari holding BUMN Asuransi dan Penjaminan (Indonesia Financial Group/IFG) tersebut mengelola dua produk investasi syariah berbasis sukuk, diantaranya seperti Bahana MES Syariah Fund dan RDS Bahana PTS Generasi Gemilang yang diluncurkan Bahana TCW sejak 2016 dan 2017.
Kedua portofolio dari Reksa Dana Bahana MES Syariah Fund dan RDS Bahana PTS Generasi Gemilang mayoritasnya didominasi oleh sukuk pemerintah, yakni sekitar lebih dari 90%. Sementara, aset lainnya adalah pasar uang.
Dalam satu tahun terakhir, pertumbuhan total dana kelolaan (AUM) dari Reksa Dana Bahana
berbasis sukuk meningkat 61,53% dari Rp66,83 miliar pada April 2020 menjadi Rp107,95 miliar. Pertumbuhan tinggi ini ditopang dari dana kelolaan Bahana MES Syariah Fund naik hingga lebih dari 100% year-on-year (yoy) dari Rp47,35 miliar pada April 2020 menjadi Rp95,61 miliar pada April 2021.
Presiden Direktur Bahana TCW, Rukmi Proborini mengatakan, edukasi dan kesadaran
masyarakat terhadap produk investasi berbasis syariah yang terus tumbuh, telah mendorong
minat investor untuk berinvestasi di produk Reksa Dana berbasis syariah. Dengan demikian, Bahana TCW optimis jika Reksa Dana syariah akan tumbuh berkelanjutan, menyusul produk Reksa Dana konvensional lainnya.
“Upaya yang dilakukan OJK dan para pelaku industri keuangan, termasuk Bahana TCW dalam mengedukasi mengenai produk Reksa Dana berbasis syariah membuahkan hasil. Selain itu, sukuk yang merupakan surat utang pemerintah, menjadi basis dari aset Reksa Dana semakin populer, karena dinilai memberi imbal hasil yang cukup stabil dan relatif aman,” ungkap Rukmi seperti dikutip Rabu, 2 Juni 2021.
Selain edukasi, lanjut dia, Bahana TCW telah memberikan kemudahan bagi para investor, baik institusi maupun ritel dalam berinvestasi melalui platform digital BahanaLink dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). (*)