Jakarta— Investasi di bidang properti memang tak ada matinya. Nilainya yang terus menanjak membuat properti menjadi magnet bagi investor. Namun, berinvestasi dibidang properti tentu tak semudah kelihatannya. Berikut adalah panduan dari Lamudi bagi Anda yang berminat melakukan investasi dalam bidang properti.
Pertama, lakukan persiapan.
Pelajari properti yang ingin Anda beli dan semua tentang properti tersebut, tren yang sedang terjadi, ramalan serta analisis, sejarahnya, elastisitas konsumen dan lain-lain. Dengan mempelajari semua, Anda bisa menjadi master bahkan saat pertama kali melihat properti yang diidamkan.
Kedua, gunakan logika.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang adalah mereka terkadang terlalu dalam menyukai sebuah properti. Sebagai seorang investor sangat penting untuk tetap menggunakan logika. Tulis semuanya di sebuah kertas. Tanya diri Anda apakah properti tersebut akan memberi kemajuan dan keuntungan bagi Anda? Apakah harganya melebihi budget Anda? Investasi ini harus berdasarkan riset analisis, jangan gunakan perasaan Anda dalam menentukan keputusan.
Ketiga, mulailah membaca
Terdapat banyak sekali referensi di internet dan itu bisa Anda jadikan sebagai permulaan. Buku seperti The Book on Rental Property Investing karya Brandon Turner dan The Unofficial Guide to Real Estate Investing oleh Spencer Strauss harus ada di rak buku setiap investor pemula. Jika Anda tidak terlalu senang membaca, maka Anda bisa mengunduh audio books untuk didengarkan.
Keempat, kesabaran akan membuahkan hasil
Jangan berekspektasi untuk mendapatkan keuntungan besar hanya dalam beberapa bulan. Investasi real estate membutuhkan rencana jangka panjang. Investasi properti menjadi investasi jangka panjang karena likuiditasnya yang tak semudah mencairkan saham. Properti memiliki keuntungan tersendiri karena merupakan sebuah komoditas yang nyata dan portfolio seimbang akan memberikan keuntungan yang tetap dan tahan lama. Anda juga bisa menggunakan keuntungan yang didapat untuk membeli properti yang kedua bahkan ketiga. Anda juga bisa meminjam dari bank untuk melakukan hal ini, dan hal tersebut yang membuat properti menjadi semakin unik di mata investor.
Kelima, manajemen cash flow
Jika Anda kehabisan uang, Anda tidak bisa melakukan apa-apa. Anda mungkin akan merasa kesulitan dalam mengetahui biaya apa saja yang dibutuhkan dalam membeli sebuah properti. Jadi lebih baik Anda meminta bantuan dari akuntan profesional yang berpengalaman di bidang real estate, untuk menentukan berapa biaya sebenarnya yang dibutuhkan untuk berinvestasi.
Pertanyaan penting paling mendasar adalah apakah biaya penyewaan akan dapat menutup besarnya biaya KPR Anda. Jika tidak memungkinkan, maka Anda harus mempertimbangkan untuk membeli properti lain. Anda harus mempertimbangkan uang yang dimiliki dan biaya yang tak terduga. Ingat, Anda setidaknya harus memiliki uang sekitar 10% dari nilai properti untuk pajak, asuransi, biaya pemeliharaan dan harga.
Co-Founder and Managing Director Lamudi, Kian Moini, mengatakan jika Anda tidak memiliki uang sekitar 10% dari nilai rumah, segala bentuk pengeluaran tak terduga akan menekan Anda. Memiliki tabungan yang besar untuk digunakan ketika ada kebutuhan mendadak atau ketika memerlukan dana yang besar adalah prinsip kunci cash flow.
Keenam. mulai dari yang kecil
Banyak investor yang gagal karena mereka memulai investasi dengan dana yang terlalu besar. Membeli sebuah komplek multi-unit adalah sebuah keputusan yang salah. Investasi pertama Anda seharusnya adalah rumah Anda sendiri atau bekerja sama dengan orang lain. Hindari promosi penjualan yang tidak jelas. Investasi di bidang properti adalah sebuah proses yang lamban dan menjadi kaya dalam sekejap adalah sebuah hal yang sangat jarang terjadi.
Nah, selamat berinvestasi di properti. (*)