Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari Inggris pada (14/12) yang mengumumkan adanya varian baru virus corona yang diberi nama VUI-202012/01. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bahkan menyatakan varian baru covid tersebut 70% lebih cepat penyebarannya ketimbang virus covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menilai pada prinsipnya hal tersebut wajar saja terjadi diberbagai negara. Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.
“Pada prinsipnya virus bisa mengalami mutasi pada saat replikasi dalam proses infeksi,” kata Wiku melalui keterangan resminya.
Wiku menambahkan, salah satu upaya yang mampu dilakukan saat ini untuk menekan mutasi virus ialah dengan juga menekan penularan dengan mematuhi protokol kesehatan. Sebab menurutnya replikasi virus dalam proses infeksi masih dapat dicegah.
“Oleh karena itu sudah seharusnya warga untuk lebih patuh dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Semua diatur dalam surat edaran terbaru ini,” kata Wiku.
Pemerintah sendiri melalui Satgas Covid-19 telah menyempurnakan regulasi pelaku perjalanan dengan melakukan addendum Surat Edaran No. 3/2020, khususnya untuk memperketat pengawasan kedatangan pelaku perjalanan internasional dari Inggris, Eropa dan Australia.
Melalui aturan baru tersebut nantinya WNA dari Inggris baik secara langsung maupun transit di negara asing tidak dapat memasuk wilayah Indonesia. Adapun untuk WNA dan WNI dari wilayah Eropa dan Australia serta WNI dari Inggris yang memasuki Indonesia, baik secara langsung maupun transit di negara asing, harus menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR di negara asal yang berlaku maksimal 2 x 24 jam sebelum jam keberangkatan. (*)
Editor: Rezkiana Np