Jakarta–Pemerintah terus mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini direspon positif oleh perbankan. Berdasarkan data Kementrian Keuangan, sepanjang periode 1 Januari hingga 5 Februari 2016, penyaluran KUR telah mencapai Rp6,49 triliun yang disalurkan kepada 298.728 debitur. Tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran KUR dapat mencapai Rp103,246 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, dengan penyaluran KUR yang lebih tepat sasaran ini dapat meningkatkan peringkat kemudahan berinvestasi (ease of doing business/EODB) Indonesia.
“Penyederhanaan berbagai hal perlu dilakukan agar KUR dapat berkembang dan tepat sasaran, yang pada akhirnya akan menaikkan ranking Indonesia dalam EODB,” jelas dia.
Sementara itu, untuk mengembangkan dan menyederhanakan KUR, pemerintah, dalam hal ini Kemenko Perekonomian akan melakukan revisi atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 13 Tahun 2016, yang antara lain berisi aturan mengenai penyaluran KUR kepada debitur kredit sistem resi gudang yang akan dilakukan secara bersamaan.
Menteri Perindustrian, Saleh Husin mengungkapkan, demi mendukung penyaluran KUR, Kementerian Perindustrian tengah menyiapkan dan mengidentifikasi industri kecil yang layak memperoleh KUR dengan pendampingan melalui tim penyuluh lapangan yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
Darmin berharap, semua pihak terbuka dan mengkomunikasikan program KUR agar masyarakat luas dapat menikmati sekaligus dapat mengakses data-data penyaluran KUR. Sebab, kata Darmin, Rp100 triliun itu angka yang besar, sehingga data KUR harus dibuka. “Agar lebih banyak orang yang tahu. Ini agar kita lebih baik,” pungkasnya.(*)