Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (9/6) dibuka pada posisi Rp13.887/US$ atau tercatat melemah tipis 0,02 persen dibandingkan perdagangan kemarin (8/6) pada level Rp13.885 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, meski rupiah dibuka melemah namun penguatan rupiah masih berpotensi menguat pada hari ini yang didorong oleh penerapan New Normal di Indonesia dan negara lain.
“Ini waktu yang tepat untuk melakukan konsolidasi apalagi masa New Normal atau transisi sudah diberlakukan sehingga kepercayaan pasar kembali meningkat dan wajar kalau arus modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri,” kata Ibrahim kepada infobanknews di Jakarta, Selasa 9 Juni 2020.
Pada sisi global, data tenaga kerja AS dan tingkat pengangguran bulan Mei diluar dugaan mengalami peningkatan dan ini diluar ekspektasi para analis.
Data NFP AS per Mei menunjukkan pertambahan jumlah orang yang dipekerjakan diluar sektor pertanian dan pemerintah sebesar 2,5 juta orang, padahal sebelumnya para analis memperkirakan terjadi pengurangan sebesar 7,7 juta. Tingkat pengangguran turun menjadi 13,3 persen dari sebelumnya 14,7 persen.
“Dalam perdagangan hari ini rupiah kemungkinan akan menguat cukup tajam 100-200 point di range 13.695/US$ hingga 13.900/US$,” tukas Ibrahim.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (9/6) kurs rupiah berada pada posisi 13.973US$ terlihat melemah dari posisi 13.956/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (8/6). (*)
Editor: Rezkiana Np