Jakarta – Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna mengakui, industri asuransi menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kondisi pasar belum terlalu kondusif.
Terlebih iklim investasi sektor migas di Indonesia dipandang belum begitu menarik bagi investor. Investor juga mempertimbangkan faktor politik sehingga realisasi investasi di sektor migas lebih rendah dari target yang dipatok Pemerintah.
Beruntung perusahaan sebagai salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero), sehingga Tugu Insurance bisa memanfaatkan sinergi bisnis di lingkungan BUMN, salah satunya melalui aplikasi MyPertamina dan LinkAja. Alhasil kinerja pun bisa digenjot lebih baik, meski kinerja industri sedang menurun.
“Perseroan juga akan membangun ekosistem E-commerce sendiri untuk berbagai macam kemudahan dan manfaat, menciptakan layanan berbasis Platform Value bagi konsumen,” jelas Indra.
Perseroan sendiri diakui Indra telah mengembangkan sistem manajemen informasi Enterprise Resource Planning (ERP), yakni Tugu Insurance Solution (TIS).
Dengan menggunakan TIS, seluruh aspek dalam perseroan menjadi terintegrasi. Perseroan juga mengembangkan TIS Web Access (TWA) untuk berbagai kebutuhan tertanggung menjadi lebih cepat dan efisien.
Selama ini, Tugu Insurance memasarkan berbagai produk asuransi umum berbasis konvensional maupun syariah.
Produk-produk itu antara lain, asuransi harta benda atau property, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan (marine cargo), asuransi rangka kapal (marine hull), asuransi rangka pesawat (aviation), dan asuransi satelit. Perseroan juga melayani produk asuransi energi onshore maupun offshore, asuransi rekayasa (engineering), asuransi tanggung gugat (liability), asuransi kecelakaan diri dan kesehatan, asuransi kredit, penjaminan (suretyship), dan asuransi aneka risiko yang tidak dijamin pada produk asuransi lainnya serta asuransi personal & financial lines. (*)