Jakarta – PT Capri Nusa Satu Property, Tbk (CPRI) telah resmi mencatatkan sahamnya di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) menjadi emiten ke sembilan tahun ini.
CPRI mencatatkan seluruh sahamnya dengan porsi kepemilikan publik sebanyak 683.375.000 saham atau sebesar 28,08 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran umum (Initial Public Offering/ IPO) CPRI sebesar Rp125 per lembar saham.
Dalam debut perdananya, saham CPRI langsung menguat 25 poin atau 20 persen dari harga penawaran awal Rp125 menjadi Rp150.
Direktur Utama PT Capri Nusa Satu Property Jansen Surbakti mengatakan, pihaknya menunjuk UOB Kay Hian selaku penjamin emisi pelaksana efek.
“Kami berterimakasih atas kepercayaan seluruh pemegang saham yang telah berpartisipasi dengan berinvestasi di saham CPRI. Momen ini merupakan awal perjalanan Capri Nusa untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable, transparan dan bertanggungjawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholder terkait,” ujarnya di gedung BEI Jakarta, Kamis, 11 April 2019.
Dana hasil IPO, akan dimanfaatkan Capri Nusa untuk menyelesaikan proyek convention center dan perkantoran di Jatiwaringin, Jakarta Timur. Selain itu, untuk pembangunan resort and spa berstandar internasional di Nusa Penida, Bali.
Komposisi pemanfaatan dana IPO mencakup 50 persen untuk proyek resor, sebesar 40 persen untuk proyek perkantoran, 10 persen untuk modal kerja.
“Diharapkan dengan adanya IPO, Capri Nusa akan mendapatkan dana segar yang akan kami alokasikan untuk modal kerja. Capri Nusa optimis bahwa IPO ini dapat meningkatkan target pendapatan perseroan tahun 2019 kami dengan cukup signifikan menjadi Rp 25 miliar dibandingkan tahun 2018,” tandasnya. (*)