2. Buat Skala Prioritas dan Target 2026
Setelah memahami posisi keuangan saat ini, langkah berikutnya adalah menetapkan target finansial yang jelas dan realistis sesuai kebutuhan dan rencana hidup kamu pada 2026.
Coba proyeksikan apa saja milestone atau hal yang kemungkinan membutuhkan biaya besar tahun depan.
Misalnya, anak akan masuk sekolah, ada rencana renovasi rumah, ingin mulai membangun dana darurat, atau sudah menargetkan liburan panjang yang selama ini tertunda.
Semua rencana ini perlu dimasukkan ke dalam perencanaan agar anggaranmu lebih terarah dan tidak membebani keuangan di tengah jalan.
Baca juga: Manfaatkan Masa Produktif untuk Membangun Keamanan Finansial dan Masa Depan yang Nyaman
Dengan target yang spesifik, lebih mudah untuk membuat anggaran bulanan dan melihat prioritas pengeluaran.
Penetapan goal seperti ini membuat kamu bisa merencanakan langkah konkret dan bukan hanya “menabung saja,” tetapi memiliki tujuan dan arah keuangan, sehingga lebih termotivasi dan terukur.
3. Pahami dan Kenali Potensi Risiko Tahun Depan
Memasuki 2026, selain menetapkan prioritas dan target, penting untuk memahami risiko yang dapat memengaruhi rencana keuangan kamu.
Kejadian tak terduga selalu mungkin terjadi, baik bersifat eksternal seperti inflasi dan fluktuasi harga kebutuhan pokok, maupun internal seperti perubahan penghasilan atau kebutuhan mendadak dalam keluarga.
Baca juga: Inflasi November 2025 Tembus 2,72 Persen, Emas Perhiasan Jadi Penyumbang Terbesar
Kamu dapat mempersiapkan strategi mitigasi yang tepat menjadi salah satu bagian penting untuk mencapai financial wellness.
Misalnya menyiapkan cadangan dana darurat, menyesuaikan rencana pengeluaran, atau meninjau ulang alokasi investasi.
Memahami risiko membantu kamu lebih realistis dalam membuat keputusan keuangan dan menjaga rencana jangka panjang tetap aman.









