Tips & Trick

5 Kunci Hadapi Dinamika Ekonomi bagi Pemilik Bisnis ala Bank DBS Indonesia

Jakarta - Kondisi ekonomi dan politik Indonesia tengah memasuki fase penuh dinamika. Mulai dari demonstrasi disertai kerusuhan di berbagai daerah, reshuffle kabinet, hingga penurunan suku bunga BI.

Rangkaian peristiwa ini memicu gejolak di pasar keuangan, memengaruhi sentimen investor, dan meningkatkan ketidakpastian bagi pelaku usaha. Dunia bisnis menghadapi tantangan mulai dari fluktuasi permintaan, perubahan regulasi, hingga ketidakpastian investasi jangka panjang.

Di tengah kondisi tersebut, pelaku usaha dituntut untuk tetap tenang, adaptif, dan sigap mengambil langkah strategis. 

Sentimen pasar memang tidak bisa dihindari, namun peluang baru akan selalu muncul bagi mereka yang jeli melihat kesempatan.

Baca juga: Manulife Gandeng Bank DBS Indonesia Luncurkan Manulife PRIME, Simak Manfaatnya

Nah, agar bisnis Anda tetap bertahan sekaligus berkembang, yuk simak beberapa tips berikut yang bisa jadi inspirasi langkah strategis ke depan ala Bank DBS Indonesia.

1. Jaga Likuiditas dan Biaya Keuangan

Data dari DBS Group Research menunjukkan bahwa pada paruh pertama 2025, ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata 5 persen year-on-year (yoy), didorong oleh sektor jasa bernilai tinggi, impor barang modal, investasi, serta konsumsi saat hari raya. 

Di paruh kedua, pertumbuhan diperkirakan tetap positif berkat belanja pemerintah yang lebih besar, penurunan suku bunga, inflasi yang stabil, dan masuknya investasi asing langsung (FDI). 

Secara keseluruhan, ekonomi 2025 diproyeksikan tumbuh 4,9 persen, sementara 2026 diprediksi stabil di kisaran 4,9 hingga 5,0 persen. Meski demikian, risiko perlambatan tetap ada, terutama jika terjadi gejolak global, pelemahan belanja pemerintah, atau koreksi harga komoditas.

Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom mengungkapkan, bagi pelaku bisnis, situasi ini menegaskan pentingnya menjaga likuiditas dan efisiensi keuangan. 

Keputusan baru Bank Indonesia (BI) untuk memangkas kembali suku bunga sebesar 25 basis poin (bsp) menjadi 4,75 persen membuka peluang pembiayaan kembali utang atau memperkuat modal kerja dengan biaya lebih rendah. 

“Namun, perlu diingat bahwa penurunan bunga ini berisiko menekan rupiah. Maka dari itu apabila pelaku bisnis memiliki utang atau impor dalam dolar, disarankan untuk menyiapkan lindung nilai sedini mungkin,” katanya, dikutip Kamis, 18 September 2025.

Baca juga: DBS Indonesia Salurkan Pembiayaan Rp24 Miliar untuk Startup Berdampak Sosial

Untuk menghadapi potensi perlambatan, perusahaan sebaiknya menyiapkan cadangan kas yang memadai dan menghindari ekspansi berlebihan tanpa penyangga keuangan. 

Dengan langkah ini, bisnis tetap gesit menghadapi ketidakpastian sekaligus siap menangkap peluang dari stimulus pemerintah dan arus investasi asing.

Page: 1 2 3 4

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

IHSG Diprediksi Bergerak Melemah Terbatas, 4 Saham Ini Direkomendasikan

Poin Penting IHSG diprediksi melemah terbatas pada 5 Desember 2025 untuk menguji area 8.567–8.586, dengan… Read More

6 hours ago

BSN Ajak Santri Perkuat Literasi Ekonomi Syariah di Indonesia

Ponorogo - Sebagai negara Muslim terbesar di dunia dengan populasi umat Islam yang mencapai 87,2… Read More

15 hours ago

BNI Pastikan Layanan di Sumatra Kembali Normal Usai Banjir

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memastikan seluruh layanan perbankan di… Read More

16 hours ago

Efek Dana Pemerintah di Himbara Tak Bisa Instan Dorong Kredit, Ini Penjelasan Ekonom

Jakarta - Injeksi dana Rp200 triliun dari pemerintah ke himpunan bank milik negara (Himbara) menjadi… Read More

17 hours ago

Gelar Wealth Xpo di Jakarta, CIMB Niaga Perkuat Wealth Solution untuk Dampingi Nasabah Sambut 2026

Wealth Xpo merupakan signature event CIMB Niaga yang menjadi wadah edukasi finansial lengkap dan terintegrasi… Read More

17 hours ago

BCA Loloskan 15 MUA Tuli Bakti BCA, Siap Diterjunkan ke Industri Profesional

Jakarta - Bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember, PT Bank Central… Read More

17 hours ago