Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimismenya terkait target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam 5 tahun masa pemerintahannya.
“Saya baru mungkin menginjak bulan ketiga memimpin pemerintahan Republik Indonesia dan makin saya mempelajari keadaan perekonomian kita, saya makin merasa percaya diri, saya merasa optimis, saya percaya, saya yakin kita akan mencapai bahkan mungkin melebihi 8 persen pertumbuhan,” kata Prabowo, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 17 Januari 2025.
Untuk mencapai target tersebut, Prabowo mengingatkan bahwa pengelolaan ekonomi harus dilakukan secara efisien dan berbasis pada logika serta perhitungan yang akurat. Ia menekankan bahwa pemborosan dan praktik yang tidak efisien harus dihentikan.
Baca juga : Ada Makan Bergizi Gratis, Luhut Optimistis Ekonomi 8 Persen Tercapai
“Tidak mungkin ada organisasi yang survive kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Karena itu, saya bertekad memimpin suatu pemerintahan yang efisien,” ungkap Presiden.
Prabowo juga menyoroti pentingnya peran sektor swasta dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang infrastruktur.
Dirinya menegaskan tidak menghentikan proyek-proyek infrastruktur melainkan menyerahkan sebagian proyek kepada swasta supaya lebih efisien.
Baca juga : Genjot Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Bidik Investasi Rp13 T di 2025-2029
“Ada yang mengatakan saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur, tidak benar, saya tidak menghentikan. Saya mengubah infrastruktur akan sebagian besar saya serahkan kepada swasta untuk membangun,” ucap Presiden.
Selain infrastruktur, Prabowo mengungkapkan bahwa program swasembada pangan dan energi terbarukan juga menjadi prioritas utama pemerintahannya. Ia optimistis pencapaian tersebut dapat diraih lebih cepat dari target.
“Target kita makin jelas, swasembada pangan kita rencanakan 4 tahun ternyata kita akan kaget jauh sebelum 4 tahun kita sudah swasembada pangan. Swasembada energi demikian juga, kita negara tidak banyak di dunia yang akan memiliki green energy, kita akan memiliki energi terbarukan yang utuh dan yang substansial,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra