Jakarta–Untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya secara komprehensif, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menggiatkan aktivitas pemasaran produk nonkonvensional seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Corporate Secretary Bank BRI, Hari Siaga mengaku, di tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan dana kelolaan DPLK sebesar 150% yoy atau menjadi sebesar Rp7 triliun, dengan kenaikan jumlah peserta DPLK menjadi 154 ribu peserta perorangan dan 170 perusahaan.
Target tersebut, kata dia, dapat dicapai dengan cara pengembangan fitur dan produk DPLK BRI melalui penambahan benefit bagi peserta DPLK, pengembangan website DPLK BRI dan optimalisasi pemasaran DPLK BRI melalui jaringan kerja Bank BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Selain itu, juga aktif melakukan joint marketing dengan unit kerja bisnis di Bank BRI, khususnya kepada nasabah existing maupun calon nasabah potensial,” ujar Hari dalam keterangannya, di Jakarta.
Secara umum, lanjut Hari, lebih dari 50% asset kelolaan DPLK BRI ditempatkan di instrumen pasar uang, dengan return atau imbal hasil yang diberikan rata-rata di atas benchmark. Di mana BRI memiliki empat paket pilihan investasi, yakni DPLK BRI Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Saham dan Kombinasi.
Dia menjelaskan, untuk DPLK BRI Pasar Uang, 100% ditempatkan di deposito. Sedangkan DPLK BRI Pendapatan Tetap, sekitar 84% ditempatkan di obligasi dan sisanya di deposito. Sedangkan paket pilihan investasi DPLK Saham, sekitar 95% di Reksadana Saham dan sisanya di Deposito.
“Produk DPLK BRI sudah dikenal luas oleh masyarakat sebagai produk investasi yang aman, akses luas, investasi beragam dan prudent, transparan, serta dikelola secara modern,” tukasnya.
Terkait dengan kinerjanya di 2015, DPLK Bank BRI mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif. Hingga akhir tahun lalu, jumlah dana kelolaan DPLK Bank BRI mencapai Rp4,7 triliun. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 127% jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Sementara untuk jumlah peserta mencapai 131.703 peserta perorangan dan 150 perusahaan, naik dari tahun sebelumnya yang berjumlah 111.139 untuk peserta perorangan dan 111 perusahaan. (*)
Editor: Paulus Yoga