Jakarta–PT Bank Mega Tbk mencetak laba bersih sebesar Rp1,16 triliun sepanjang tahun 2016. Kenaikan laba sebesar 10 persen jika dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp1,05 triliun. Pertumbahan laba lebih tinggi dari rata-rata industri yang cuma 1,83 persen.
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib menjelaskan, bahwa perolehan laba perseroan didukung oleh pendapatan bunga bersih (NII). NII tumbuh 5,6 persen dari Rp3,3 triliun menjadi Rp3,5 triliun.
“Laba naik karena penurunan suku bunga dana, dan meningkatnya rasio CASA (giro dan deposito). Lalu dari penurunan beban operasional dari adanya penurunan CKPN (cadangan keruigan penurunan nilai) dan penurunan mark to market surat berharga,” ujar Kostaman di Jakarta, Jumat, 31 Maret 2017.
Sementara dari sisi kredit mengalami penurunan sebesar 12,7 persen dari Rp32,333 triliun menjadi Rp28,28 triliun. Penurunan kredit tak bisa dimungkiri membuat rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan naik dari 2,14 persen menjadi 3,44 persen. (Bersambung ke halaman berikutnya)