Jakarta – Grab berencana kembangkan platform teknologinya untuk membidik potensi pasar yang besar dalam industri pemesaran kendaraan. Dengan modal diatas US$ 1 miliar ini, Grab akan melakukan sejumlah pengembangan, khususnya untuk membidik peluang pasar di Asia Tenggara.
Anthony Tan, Group CEO & Co-founder Grab mengatakan, ada tiga langkah pengembangan yang akan dilakukan Grab, Pertama adalah diversifikasi, intsensitas, dan efisien. Menurutnya, Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara dengan 250 juta penduduk, atau lebih dari sepertiga dari populasi di seluruh wilayah Asia Tenggara. Untuk itu, Grab akan mengembangkan lebih jauh diversifikasi, intensitas dan efisiensi layanannya di Jakarta, kota yang padat dengan jumlah penduduk yang mencapai 30 juta jiwa.
“Kami percaya bahwa layanan GrabCar, GrabBike, GrabTaxi dan GrabFood bisa menjadi layanan yang relevan dan transformatif untuk Jakarta” ujar Anthony.
Di Indonesia, ujar Anthonuy,hingga akhir semester pertama 2016, layanan GrabCar dan GrabBike telah tumbuh hingga lebih dari 250 kali dalam setahun. Untuk itu, Grab juga berencana menghadirkan layanannya ke lebih banyak kota-kota besar di Indonesia.
Kedua, mengembangkan GrabPay. Sebagai wilayah dimana 43% dari seluruh populasi yang ada belum menggunakan layanan perbankan, Asia Tenggara merupakan perekonomian berbasis tunai dengan peluang besar untuk mengembangkan pilihan pembayaran secara mobile. “Dengan GrabPay, kami berniat menghadirkan solusi pembayaran mobile yang mulus untuk para pengguna kami.” Ujar Anthony.
Pada tahap awal, Grab telah bermitra dengan Bank Mandiri, bank lokal kedua terbesar Indonesia, untuk menawarkan layanan mobile wallet. Di Indonesia, Grab juga telah membentuk kemitraan jangka panjang dengan Lippo Group, di mana tengah dikembangkan platform pembayaran e-money yang akan memungkinkan pengguna menggunakan GrabPay untuk bertransaksi di department store, hypermart, bioskop, kafe, dan platform e-commerce yang tergabung dalam jaringan Lippo Group.
Belum lama ini Grab juga bermitra dengan Citi untuk memungkinkan pemegang kartu kredit untuk menggunakan Citibank Point untuk membayar tumpangan Grab. Hal ini merupakan kemitraan ridesharing pertama dengan bank global. “Kami berencana untuk lebih jauh lagi memperkuat teknologi dan memperluas jangkauan solusi pembayaran lokal yang tersedia melalui GrabPay, untuk para pengguna di seluruh Asia Tenggara” imbuhnya.
Ketiga, mendorong efisiensi dengan teknologi, kemampuan machine learning dan data science. Hal ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan Grab yang luar biasa dan memungkinkan peningkatan-peningkatan seperti predictive demand and driver dan user targeting. Kedepannya, Grab akan terus merekrut bakat-bakat terdepan dunia di pusat pengembangannya yang berlokasi di Singapura, Beijing, dan Seattle, untuk mengembangkan fitur-fitur inovatif seperti Flash yang menyatukan mobil dan taksi, meningkatkan kemampuan routing di sistem, dan membangun proprietary POI mapping database. (*)