Jakarta – PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) berkolaborasi dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membentuk Zurich Syariah Entrepreneurship Program for Muhammadiyah Community (ZEPMU).
Program tersebut bertujuan untuk membangun ekosistem kewirausahaan berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi syariah, dengan fokus pada pengembangan sektor agribisnis, penguatan usaha mikro, dan distribusi berbasis komunitas.
Pada tahap awal, ZEPMU akan mendukung kelompok Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) di Cianjur sebagai bagian dari pemulihan ekonomi pascabencana gempa bumi. Selain itu, program ini juga memperkuat jaringan usaha di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Rawamangun, Jakarta Timur, sebagai pusat pengembangan kewirausahaan di lingkungan perkotaan.
Baca juga: Zurich Cetak Wirausahawan Muda, Siswa Indonesia Raih Prestasi Internasional
Program ini melibatkan 40 anggota JATAM Cianjur dengan fokus pada pengembangan budidaya komoditas buah dan sayuran, seperti buncis, terong, cabai, wortel, bawang daun, brokoli, jagung manis, pepaya, dan pisang yang akan menerima berbagai pelatihan, pendampingan, dan penguatan rantai distribusi dari Zurich Syariah bersama dengan MPM PP Muhammadiyah.
Perkuat Kemandirian Komunitas Muhammadiyah
Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia, Hilman Simanjuntak, menjelaskan melalui program ZEPMU, Perusahaan berharap dapat menjadi model kolaborasi strategis yang tidak hanya membantu pemulihan ekonomi petani Cianjur pasca gempa 2022, tetapi juga memperkuat kemandirian usaha komunitas Muhammadiyah di wilayah perkotaan.
“Zurich Syariah sebagai penyedia berbagai jenis proteksi berbasis syariah, termasuk produk Asuransi Indeks Cuaca Parametrik Syariah, berharap program ini dapat menyejahterakan petani,” ujar Hilman dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025.

Empat Pilar Utama ZEPMU
Adapun program ZEPMU memiliki empat tujuan. Pertama, pelatihan kewirausahaan syariah bagi komunitas Muhammadiyah di berbagai sektor usaha, khususnya agribisnis.
Kedua, pendampingan petani JATAM dalam mengembangkan usaha hortikultura berbasis ekosistem pasar.
Baca juga: Biaya Sekolah Terus Naik, Zurich Life Luncurkan Produk Asuransi Pendidikan
Ketiga, peningkatan kapasitas usaha mikro dan UMKM melalui mentoring, pembangunan akses pasar, dan strategi pengelolaan usaha syariah.
Keempat, penguatan jalur distribusi produk hasil komunitas dengan integrasi ke dalam Kedai Sayur Sehat (KedaiMU), platform digital distribusi berbasis komunitas Muhammadiyah. (*)
Editor: Yulian Saputra










