Jakarta – Dua tahun sudah Yasushi Itagaki memimpin Bank Danamon setelah menggantikan Sng Soew Wah sebagai direktur utama pada Oktober 2019. Yasushi pun kian memahami latar belakang bank yang dipimpinnya, apa yang menjadi kekuatannya, termasuk sejarah hingga pengalaman Bank Danamon melewati beberapa krisis sejak berdiri pada 1956 hingga sempat diselamatkan pemerintah pada saat krisis moneter 1998.
Terakhir, Bank Danamon yang diambil alih oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dari tangan Fullerton Financial pada 2018 ini pun harus menghadapi krisis yang disebabkan pandemi COVID-19, sebagaimana juga dialami bank-bank lain.
Menurut Yasushi, berada di rumah adalah pilihan paling baik ketika ada pandemi. Keselamatan karyawan dan nasabah menjadi prioritas penting sehingga Bank Danamon mengarahkan kegiatan operasional dengan teknologi dan tanpa segan-segan menutup kantor cabang yang pada waktu yang sama mendorong para nasabah menggunakan layanan digital seperti D-Bank dan Danamon Online Banking. “We stay committed to help our customers and community through out on the pandemic,” ujar Yasushi melalui pesan instan kepada Infobanknews.com usai mengisi Live Conversation with MR. Yasushi Itagaki ’65 Years of Dedication & Growth Through Collaborations for Indonesia’ pada Jumat (16/7/2021)
Yasushi berharap pandemi COVID-19 cepat berakhir agar kegiatan perekonomian masyarakat bisa beraktivitas normal dan pelaku usaha kecil dan mikro bisa kembali menjalankan usahanya. Yasushi juga rindu menikmati keindahan alam Indonesia dengan berbagai makanan khas. Bankir asal Jepang dengan keahlian utama di bidang corporate banking dan investasi ini mengakui sangat menyukai Indonesia.
“Saya pernah tinggal di United States, New York, London, Singapura, dan sekarang Indonesia. Saya lebih merasakan seperti rumah saya di negara ini, karena rasa persahabatan yang terjalin, keterbukaan orang-orang di sekitar saya, sehingga meskipun saya jauh dari rumah, tetapi saya merasa seperti berada di rumah di negara ini,” ujar penyuka nasi goreng dan nasi Padang ini.
Makanya, ketika MUFG memintanya bergabung dengan Bank Danamon pada 2018 sebagai direktur dan menjadi direktur utama setahun kemudian, Yasushi pun bersemangat untuk memajukan Bank Danamon. “I will do my best to help Danamon grow in long run and contribute to Indonesian economy,” ujarnya.
Bankir jebolan Kyoto University di bidang hukum yang memulai karir di Bank of Tokyo ini ingin menjadi Bank Danamon sebagai terkemuka dalam bisnis keuangan berkelanjutan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Karnoto Mohamad)