Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, (BRI) optimis melanjutkan kinerja moncernya sampai akhir 2023. Per Juni lalu, kredit BRI tumbuh 8,8% menjadi Rp1.104,78 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) naik 9,5% menjadi Rp1.136,98 triliun.
“Dan ini paling penting, net profit kami naik 18,8% menjadi Rp24,87 triliun. Laba naik karena kami manage bisnis dengan risk management yang sangat baik, kualitas aset sangat terjaga dengan baik dimana NPL gross kami 2,59%, membaik dari 3,26% setahun lalu,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso pada acara Media Gathering di BRILianT Stadium, Jakarta, seperti dikutip 13 September 2023.
Baca juga: Transformasi BRI, Dorong Pertumbuhan Kinerja yang Sehat dan Berkelanjutan
Mencetak pertumbuhan laba adalah tantangan bagi BRI setelah berhasil membukukan laba hingga Rp51,4 triliun pada 2022. Sunarso mengaku, shareholder menanyakan bagaimana BRI bisa kembali meraih pertumbuhan laba yang signifikan sampai akhir 2023.
“Saya jawab, kami tetap optimis meraih pertumbuhan laba, tapi tolong jangan minta pertumbuhan seperti tahun lalu. Dalam situasi seperti sekarang, laba naik 18,8% itu sangat bagus,” ucapnya.
Menurutnya, semua bank menghadapi tantangan mempertahankan pertumbuhan laba karena inflasi di mana-mana sedang tinggi dan bank sentral harus me-manage likuiditas di pasar, sehingga menjadi ketat dan cost of fund meningkat.
“Karena itu kami sampai korbankan margin, dari 8,24% menjadi 7,85% per Juni 2023, tapi kami imbangi dengan efisiensi. Makanya rasio-rasio keuangan membaik, BO/PO turun dari 69,56% menjadi 66,62%, dan rasio dana murah juga naik dari 65,12% menjadi 65,49%,” tandas Sunarso yang memimpin BRI sejak September 2019 ini.
Dengan pertumbuhan yang diraih pada semester satu dan rasio-rasio keuangannya, Bank BRI optimis akan membukukan kinerja sampai akhir tahun sesuai dengan guide line. “Sampai akhir tahun, laba kalau tidak meleset mencapai Rp58 triliun, kalau meleset bisa lebih,” tandasnya optimis.
Baca juga: Jurus BRI Dukung Pemerintah Menuju Ekonomi Rendah Karbon
Selain pendapatan bunga, kinerja BRI juga ditopang oleh pertumbuhan fee based income yang salah satunya disumbang oleh agen BRILINK. Per Juni 2023, dari 666 ribu agen branchless banking tersebut, nilai transaksi yang dihasilkan Rp675 triliun. Dari nilai transaksi tersebut, fee based yang dihasilkan sebesar Rp728,6 miliar.
Kemudian, Bank BRI juga mencetak fee based income dari transaksi melalui BRIMO yang memiliki user 27,8 juta dengan nilai transaksi Rp1.896 triliun. (*) KM