Jakarta–Bank Dunia (World Bank) kembali merevisi pertumbuhan ekonomi global pada 2016. Dalam laporan Global Economic Prospects, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global dikisaran 2,9% tahun ini atau turun 0,4 poin dari proyeksi sebelumnya yang dirilis pada Juni 2015.
Selain itu, Bank Dunia juga merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi untuk beberapa negara maju, termasuk AS dan Jepang sebagai dampak perlambatan ekonomi negara-negara berkembang, termasuk China. Bank Dunia merevisi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,7%, turun 0,1 poin dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi China hanya tumbuh 6,7% di 2016 dan 6,5% di 2017, lebih rendah 0,3 dan 0,4 poin dibanding proyeksi sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Rusia dipresiksi 0,7% di tahun 2016, atau turun 1,4 poin dari proyeksi sebelumnya di Juni 2015.
Kepala Ekonom Bank Dunia, Kaushik Basu memperingatkan agar negara-negara yang terkena dampak perlambatan ekonomi global dapat menghadapi perlambatan lebih jauh apabila pertumbuhan ekonomi-ekonomi utama seperti China dan Rusia tergelincir akibat faktor-faktor yang tidak diduga.
“Pertumbuhan yang mengecewakan di negara-negara emerging market terbesar bila dipadukan dengan stres baru di sektor finansial dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi global di tahun 2016,” ujar Kaushik dalam keterangan resmi Bank Dunia di Jakarta, Kamis, 7 Januari 2016. (*) Rezkiana Nisaputra