Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp11,59 Triliun hingga Juli 2024. Kontribusi terbesar pada kontrak baru berasal dari segmen Industri, disusul oleh segmen Infrastruktur & Gedung, Properti, dan EPCC.
Adapun, beberapa proyek yang masuk ke dalam daftar kontrak baru pada bulan Juli, diantaranya proyek Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali, Gedung BMKG InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) di Jakarta & Bali, dan beberapa perolehan kontrak lainnya, baik di induk maupun anak perusahaan.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW) menyampaikan bahwa pencapaian ini menunjukkan kinerja unggul Perseroan pada core business terutama Infrastruktur dan EPCC.
Baca juga : BEI Bakal Buka Suspensi Saham WIKA, Asalkan…
“Seiring dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan keunggulan eksekusi pengerjaan proyek dan pengendalian biaya operasi yang efektif, Perseroan telah menunjukkan progress on track atas upaya transformasi tersebut sehingga mampu menjaga competitiveness nya serta kepercayaan stakeholders,” ujar Agung BW, dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 September 2024.
WIKA Garap Proyek Bendungan Jenelata
Strategi unggul dalam melakukan eksekusi proyek tersebut diterapkan dalam pembangunan proyek Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang dipercayakan Kementerian PUPR.
Dengan nilai kontrak sebesar Rp726 Miliar, WIKA tergabung dalam joint operation CAMCE – ADHI – WIKA (JO) dipercaya untuk melaksanakan pembangunan struktur utama bendungan pada sandaran kiri dan jalur akses.
Agung menjelaskan, saat ini pembangunan proyek Bendungan Jenelata tengah berada pada tahap awal yang meliputi tahap persiapan, pekerjaan bendungan utama, dan pemenuhan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Baca juga : Begini Tanggapan Wijaya Karya (WIKA) Usai Sahamnya Disuspensi BEI
“Pembangunan Bendungan Jenelata ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan air bersih, energi listrik, serta mendukung sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi lokal di sekitar Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Dalam pembangunan bendungan tersebut WIKA berupaya untuk menjaga habitat sekitar dengan meminimalisir penebangan pohon di area konstruksi. Selain itu, WIKA juga melakukan pengerjaan konservasi air dan tanah guna menjaga kelestarian lingkungan.
“WIKA terus berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan di proyek, sehingga proyek-proyek yang dibangun tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga ramah lingkungan,” pungkasnya. (*)
Editor : Galih Pratama