Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melalui konsorsium PP-WIKA (WIKA KSO) menggarap proyek Rumah Sakit (RS) Gedung Harapan Kita-Tokushukai milik Kementerian Kesehatan (kemenkes).
Adapun nilai proyek RS Gedung Harapan Kita-Tokushukai mencapai Rp863 miliar. Pengerjaan proyek tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak bersama kemenkes.
Menilik lingkup pekerjaan WIKA KSO pada proyek ini, meliputi persiapan struktur utama, penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (HSE), serta pekerjaan arsitektur, MEP & ICT, infrastruktur, dan landscape.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengaku optimis dapat membangun proyek RS Gedung Harapan Kita – Tokushukai dengan baik.
“Melihat rekam jejak WIKA dalam membangun berbagai rumah sakit sebelumnya, saya optimistis proyek RS Gedung Harapan Kita – Tokushukai akan dapat diwujudkan dengan mutu yang baik,” katanya, dikutip Senin, 16 September 2024.
Baca juga : WIKA Raih Kontrak Anyar Rp11,59 Triliun, Kontribusi Terbesar dari Segmen Ini
Diketahui, proyek RS Gedung Harapan Kita – Tokushukai akan membawa konsep smart hospital atau rumah sakit pintar. Di mana, gedung terdiri dari 20 lantai dan 3 basemen dan akan menjadi pusat layanan kesehatan terintegrasi.
Konsep tersebut, akan menghubungkan sistem Kemenkes dengan Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan lembaga lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
Selain proyek rumah sakit, WIKA juga meneken kontrak proyek Pembangunan dan Pengawasan Jembatan Kaca Bendungan Sukamahi senilai Rp185 miliar dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Melanjutkan pembangunan Bendungan Sukamahi yang telah dibangun Perseroan sebelumnya, WIKA diyakini memiliki pemahaman yang mendalam tentang kondisi geografis dan teknis di lokasi proyek tersebut.
Baca juga : Jokowi Resmikan 2 Proyek WIKA di Jawa Timur, Apa Saja?
Hal ini menjadikan WIKA memiliki keunggulan dalam merancang dan membangun jembatan kaca yang terintegrasi dengan lingkungan sekitar.
Jembatan kaca ini nantinya akan terbentang sepanjang 275 meter dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Bendungan Sukamahi.
Untuk memastikan kelayakan kaca pada jembatan tersebut akan dilakukan uji layak fungsi, evaluasi standar bangunan dan SOP teknis bangunan.
Ditargetkan rampung pada Desember 2025, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, membuka lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
“Dengan membangun jembatan kaca ini, WIKA tidak hanya meningkatkan nilai estetika pada proyek tersebut, tetapi juga berkontribusi pada penyediaan sarana yang dapat memberikan nilai lebih bagi sektor pariwisata di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat,” pungkasnya. (*)