Jakarta – Dalam menjalankan aktifitas di luar rumah, masyarakat diimbau untuk melakukan tes covid-19 secara rutin. Namun seberapa seringkah kita harus melakukan tes tersebut?
Kasubbid Tracing Satgas Covid-19 dr. Kusmedi Priharto menjelaskan, berdasarkan standart dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), intensitas tes Covid-19 seseorang harus didasari oleh seberapa sering orang tersebut beraktifitas dan bertemu dengan orang banyak.
WHO juga menyarankan agar setidaknya setiap orang melakulan tes seminggu sekali. “Satu minggu sekali kita harus testing bergejala atau tidak bergejala, susah ditebak kan gejalanya,” kata Kusmedi pada diskusi Satgas Covid-19 melalui kanal Youtube BNPB Indonesia, Selasa 24 November 2020.
Sementara untuk paramedis yang sehari-harinya berada di zona risiko tinggi Covid-19, dirinya menyarankan untuk menjalani tes Covid-19 minimal 2 kali seminggu untuk mencegah penularan.
Tak hanya itu, Kusmedi juga mengimbau masyarakat untuk menjalankan tes swab antigen yang memiliki akurasi cukup tinggi. Hal ini bisa lebih meyakinkan masyarakat agar tidak tertular covid-19.
“Swab antigen itu akurasinya 81% hingga 82%, sudah bisa keluar dalam waktu 10 hingga 15 menit, tetapi kalau kita positif kita akan diteruskan dengan PCR,” jelas Kusmedi.
Sebagai informasi saja, pada awal November angka testing di Indonesia sudah mencapai level 86% dari target yang ditetapkan oleh WHO atau masih sebanyak 232 ribu orang yang di tes setiap minggunya.
Berdasarkan standart WHO, per satu juta penduduk harus dilakukan testing seribu orang per minggu. Dengan begitu bilamana penduduk Indonesia sebanyak 267 juta maka standar angka testing Indonesia ialah 267 ribu orang per minggu. (*)
Editor: Rezkiana Np