Keuangan

Waspada Jebakan Pinjol Ilegal! Satgas PASTI Temukan Ratusan Kasus Baru, Modus Kian Beragam

Jakarta – Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) menemukan 508 entitas pinjaman online (pinjol) ilegal di berbagai situs dan aplikasi selama periode Januari-Februari 2025. Selain itu, ditemukan pula 28 konten penawaran pinjaman pribadi (pinpri) yang berpotensi merugikan masyarakat serta melanggar ketentuan perlindungan data pribadi.

Sekretariat Satgas PASTI, Hudiyanto menyebutkan, pihaknya telah melakukan koordinasi antaranggota untuk menindaklanjuti temuan tersebut. Satgas PASTI juga telah melakukan pemblokiran serta berkoordinasi dengan aparat penegak hukum guna mengambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Sehingga sejak 2017 hingga 13 Maret 2025, Satgas PASTI telah menghentikan 12.721 entitas keuangan ilegal yang terdiri dari 1.737 entitas investasi ilegal, 10.733 entitas pinjaman online ilegal/pinpri, dan 251 entitas gadai ilegal,” ujar Hudiyanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.

Baca juga: Prabowo Bentuk Koperasi Desa Merah Putih untuk Lawan Jeratan Pinjol dan Rentenir

Sementara itu, Indonesia Anti-Scam Centre (IASC), sebagai pusat penanganan penipuan transaksi keuangan, telah menerima 67.866 laporan sejak mulai beroperasi pada 22 November 2024 hingga 12 Maret 2025.

Dari jumlah tersebut, terdapat 71.893 rekening yang dilaporkan terkait penipuan. Sebanyak 31.398 rekening telah diblokir, dengan total kerugian dana yang dilaporkan korban mencapai Rp1,2 triliun. Adapun dana yang telah diblokir mencapai Rp129,1 miliar.

Peringatan Satgas PASTI Jelang Idulfitri

Adapun selama Ramadan dan menjelang Idulfitri 1446 H, Satgas PASTI mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan yang semakin marak, antara lain:

  1. Tawaran pinjaman online ilegal, yang menjanjikan proses cepat untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.
  2. Tawaran investasi ilegal, yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.
  3. Phising, yang memancing korban untuk memberikan informasi atau data pribadi melalui link/tautan yang mencurigakan.
  4. Impersonation yaitu penipuan dengan menggunakan identitas lembaga berizin untuk mengelabui korban.
  5. Penawaran kerja paruh waktu, yang sering kali bersifat menipu.
Baca juga: Usia dan Gaji jadi Syarat Ambil Pinjol, Celios Wanti-Wanti OJK Lakukan Ini

Terkait modus-modus tersebut, Satgas PASTI mengingatkan masyarakat untuk tidak mengklik tautan dari sumber yang tidak jelas, berpikir logis terhadap tawaran yang menjanjikan keuntungan cepat tanpa risiko, serta tidak memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak dikenal. 

Masyarakat juga diminta untuk selalu memastikan legalitas pihak yang menawarkan produk keuangan sebelum melakukan transaksi. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

12 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

13 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

15 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

15 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

18 hours ago