Jakarta– Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara mengungkapkan vaksinasi masih menjadi senjata utama untuk meningkatkan mobilitas masyarakat demi menggeliatkan kembali perekonomian nasional.
“Virus ini ternyata penularannya berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi. Karena kita bisa lihat selama ini kalau penularannya sedang naik, kita batasi mobilitas, kondisi ekonominya yang malah terkena dampak penurunan. Mobilitas masyarakat ini sangat berdampak pada kegiatan ekonomi,” ujar Nazara, saat mengisi keynote speech di acara hybrid seminar yang diadakan Infobank, Rabu, 29 September 2021.
Oleh sebab itu, lanjutnya, keseimbangan antara mobilitas masyarakat dengan tingkat penularan yang rendah itu perlu diperhatikan agar tak menimbulkan kerugian terlalu dalam bagi perekonomian. Penciptaan dunia kerja yang baru, mobilitas yang baru, sehingga kegiatan ekonomi dapat tercipta.
“Namun, pada saat yang bersamaan tidak menciptakan penularan yang terlalu meningkat. Karena hampir pasti kita tidak akan kehilangan virus ini. Virus ini akan tetap ada bersama kita maka di beberapa negara yang sudah lebih dulu dari kita sudah memulai memikirkan mengenai living with the virus atau situasi pandemi yang berubah jadi endemi,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa syarat untuk dapat menerapkan living with the virus ini adalah protokol kesehatan yang kuat dan vaksinasi.
Sehingga diperlukan koordinasi dan kolaborasi dari lintas institusi untuk memperluas dan mempercepat program vaksinasi ini, dan target 208 juta penduduk Indonesia tervaksin dapat tercapai lebih cepat.
“Karena itulah bapak ibu sekalian pemerintah mendorong vaksinasi seluas mungkin, dan kita berusaha melakukan vaksinasi ini secepat mungkin. Dan tentu ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia karena Indonesia adalah negara yang sangat besar,” terangnya. (Steven Widjaja)