Jakarta – Varian baru virus Covid-19 asal Skotlandia N439K diprediksi sudah masuk di Indonesia. Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof Zubairi Djoerban bahkan menyatakan bahwa N439K memiliki sifat yang kebal atau lebih kuat terhadap antibodi dari vaksin.
“Yang paling disorot dari N439K adalah sifatnya yang resistans terhadap antibodi alias tidak mempan. Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh kita,” kata Zubairi melalui akun twitter-nya @ProfesorZubairi yang dikutip, Minggu 14 Maret 2021.
Dirinya juga mengambil pernyataan Direktur Senior Biologi Struktual di Vir Biotechnologi California Gyorgy Snell yang menyebutkan bahwa N439K memiliki banyak cara mengubah dominan imunodominan untuk menghindari kekebalan tubuh manusia, sekaligus mempertahankan kemampuannya untuk menginfeksi orang.
“Namun, yang jadi catatan epidemiolog, penyebaran N439K tidak secepat B.1.1.7, dan semoga ke depannya juga demikian,” tambah Zubairi.
Oleh karena itu dirinya berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga jarak, memakakai masker dan hindari kerumunan terlebih dalam ruangan. “Jangan bosan saling ingatkan. Pandemi belum usai,” ucap Zubairi.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi sempat menyatakan bahwa varian virus corona N439K telah terdeteksi masuk di Indonesia sejak November 2020. Kendati demikian, pihaknya masih belum dapat memastikan jumlah kasus mutasi virus corona N439K di Indonesia. (*)
Editor: Rezkiana Np