Jakarta – Dalam perdagangan awal tahun ini (4/1) nilai tukar rupiah ditutup menguat tajam 155 point di level Rp13.895/US$ bila dibandingkan dari penutupan sebelumnya (31/12) di level Rp14.050/US$.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, optimisme vaksinasi nasional di awal 2021 menjadi pendorong penguatan rupiah. Dimana hingga saat ini, Pemerintah sudah mendistribusikan Vaksin ke 34 Provinsi walaupun dalam gelombang pertama masih di fokuskan ke Instansi-instansi tertentu. Sedangkan vaksinasi dilakukan pada Januari 2021 hingga April 2021.
“Vaksin akan disuntikkan kepada 1,3 juta petugas kesehatan dan 17,4 juta petugas publik. Niat baik pemerintah sudah cukup membawa pelaku pasar kembali masuk ke pasar finanasial dalam negeri karena bukti sudah bisa diperlihatkan dan Pemerintah begitu cepat dan tanggap tentang penanganan covid-19 ini,” kata Ibrahim melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin 4 Januari 2021.
Selain itu, menurutnya, tingkat kepercayaan masyarakatpun meningkat terhadap sikap Pemerintah yang cepat tanggap, sigap dan tegas dimana secara bersamaan Pemerintah DKI Jakarta masih memperpanjang PSBB-Transisi sampai 17 Januari 2021. Dirinya mengatakan, masyarakat tidak perlu panik dan harus sudah terbiasa dengan kondisi PSBB saat ini.
“Yang terpenting protokol kesehatan terus di jaga, dengan menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan,” tambah Ibrahim.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (4/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.900/US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.100/US$ pada perdagangan kemarin (31/12). (*)
Editor: Rezkiana Np