Bank sentral mencatat utang luar negeri swasta masih terkonsentrasi salah satunya di sektor keuangan. Ria Martati
Jakarta–Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) bank per Mei 2015 mencapai USD31,78 juta, meningkat 12,34% dibanding Mei 2015 yang tercatat USD28,29 juta.
Sementara utang luar negeri lembaga keuangan bukan bank tercatat USD11,8 juta naik 34,4%dibanding Mei 2014 yang tercatat USD8,78 juta. Sedangkan perusahaan bukan lembaga keuangan tercatat memiliki utang luar negeri USD 125,1 juta naik dibanding Mei 2014 yang tercatat USD 116,1 juta.
Berdasarkan data BI, Utang Luar Negeri Swasta memang masih terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut mencapai 75,9% dari total ULN Swasta yang tercatat USD 133,5 miliar.
Statistik Utang Luar Negeri Indonesia mencatat sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan per Mei 2015 mencapai USD 142,43 juta naik jika dibanding periode yang sama 2014 lalu yang tercatat USD127,414 juta. Sementara, sektor industri pengolahan mencatat ULN USD33,897 juta naik dibanding Mei 2014 yang tercatat USD31,120 juta.
BI menyatakan pertumbuhan tahunan ULN sektor keuangan dan sektor listrik, gas dan air bersih tercatat melambat dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan mengalami peningkatan. Di sisi lain, pertumbuhan tahunan ULN sektor pertambangan mengalami kontraksi yang lebih dalam dibandingkan kontraksi yang terjadi pada bulan sebelumnya. (*)
@ria_martati