Yogyakarta – PT BPR Universal (Universal BPR) sukses menyabet penghargaan Top 100 BPR 2024 dari The Finance yang digelar di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, 21 Juni 2024. Dalam penghargaan tersebut, Universal BPR masuk kategori BPR beraset Rp100 miliar ke atas.
The Finance yang menjadi bagian dari Infobank Media Group ini melakukan penilaian terhadap seluruh BPR yang mencapai 1.411 pada September 2023. Berdasarkan kinerja per September 2021-2023, penilaian dilakukan kepada 1.397 BPR dan diperoleh 233 BPR yang masuk dalam The Finance Top 100 BPR 2024 yang kemudian dikelompokkan berdasarkan besaran aset.
Rinciannya, ada 102 BPR kategori beraset Rp100 miliar ke atas yang mendapatkan penghargaan The Finance Top 100 BPR 2024. Lalu, 85 BPR kategori beraset Rp35 miliar sampai dengan di bawah Rp100 miliar, dan 46 BPR kategori beraset Rp5 miliar sampai dengan di bawah Rp35 miliar.
Baca juga: 233 BPR Berhasil Raih Penghargaan “The Finance Top 100 BPR 2024”
Reyhan Satyahadi, Komisaris Universal BPR mengatakan, pihaknya bangga secara konsisten tiap tahunnya bisa mendapatkan penghargaan Top 100 BPR. Ini menjadi motivasi sekaligus tantangan untuk bisa terus mendorong kinerja perseroan.
“Yang terpenting kan kesehatan portofolio dan lainnya. Itu yang harus kita perbaiki untuk terus menerus. Penghargaan ini juga penting. Bukan reward BPR-nya saja, tapi secara branding penting, sehingga market jadi lebih jauh mengenal tentang BPR,” ujar Reyhan kepada Infobanknews.
Soal rencana bisnis, kata Reyhan, Universal BPR tengah menjalani proses merger dengan sesama grup Universal BPR antar provinsi. Dengan merger tersebut, perseroan bisa melakukan efisiensi operasional, peningkatan skala & kapasitas, diversifikasi portfolio, penguatan modal dan keuangan, serta optimalisasi struktur perusahaan.
“Merger membuat pertumbuhan kita jauh lebih agresif dan sehat. Prosesnya (merger) sudah dari tahun lalu. Tantangannya memang lebih ke struktur pemegang saham, penyelerasan, dan ada beberapa hal yang ‘tektok’ dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Targetnya Oktober rampung,” kata Reyhan.
Baca juga: BPR Ingin Terapkan Automasi? Perhatikan Beberapa Hal Ini Dulu
Sementara dari sisi kinerja, Universal BPR berjalan dengan baik. Pada akhir 2023, Universal BPR membukukan aset Rp1,54 triliun, meningkat 16,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun total kredit yang disalurkan mencapai Rp1,26 triliun, tumbuh signifikan sebesar 26,7 persen year on year (yoy), sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkat 16,8 persen menjadi Rp1,18 triliun. Sedangkan untuk laba 2023 tercatat sebesar Rp24,8 miliar, dan didukung oleh pendapatan bunga sebesar Rp203 miliar.
Kinerja positif itu akan dilanjutkan pada periode 2024. Universal BPR ini menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 87 persen dan DPK sebesar 85 persen. (*)