Underwriting jadi Kunci Asuransi Jiwa Raih Kepercayaan Masyarakat

Underwriting jadi Kunci Asuransi Jiwa Raih Kepercayaan Masyarakat

Solo – Underwriting menjadi kunci bagi perusahaan asuransi jiawa dalam menjaga kinerja dan mengelola risiko. Proses underwriting yang benar dan dilakukan oleh underwriter professional dan kompeten diyakini bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk asuransi jiwa. Maka itu, penting bagi pelaku industri asuransi jiwa untuk meningkatkan kualitas para underwriter-nya.

Hal itu mengemuka dalam Indonesia Underwriting Summit 2023 (IUS 2023) “Underwriting: Beyond Pandemic” yang difasilitasi Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (PERUJI) di Solo, 16-17 Mei 2023.

Ketua PERUJI, Radix Yunanto menyampaikan, butuh kolaborasi dan semangat antar sesama pelaku industri untuk menumbuhkan kembali industri ini. Proses underwriting menjadi salah satu kunci bagi industri asuransi jiwa.

“Melalui proses underwriting yang baik dan benar, masyarakat akan mendapatkan produk asuransi yang tepat dengan beban premi yang sesuai dengan risiko yang dimiliki. Sehingga tercipta keadilan dalam pembebanan premi bagi perusahaan asuransi dan juga nasabah. Hal ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi dan dapat menumbuhkan kembali industri ini ke arah positif,” papar Radix yang juga menjabat sebagai Head of Division – Life Reinsurance Underwriting, Client Management & Business Development PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) dalam keterangan resmi, Selasa, 16 Mei 2023.

Direktur Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan OJK, Supriyono mengatakan, proses underwriting yang sehat pada akhirnya akan meningkatkan kualitas portofolio perusahaan asuransi. PERUJI bisa memainkan peran sebagai fasilitator pertukaran informasi antar underwriter untuk meningkatkan kualitasnya.

“Informasi yang lengkap mendorong keputusan underwriting yang lebih sehat yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas portofolio perusahaan. Hal ini akan menciptakan bisnis yang sehat dan sustain sehingga perusahaan asuransi dapat melaksanakan kewajibannya kepada pemegang polis dengan baik,” jelas Supriyono ketika menyampaikan keynote speech-nya di IUS 2023.

Sementara, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon mengatakan, IUS 2023 sejalan dengan roadmap asuransi Indonesia, yang salah satunya adalah penguatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), termasuk underwriter.

“Seiring dengan penambahan kepemilikan polis terutama individual yang sudah melewati 28 juta, yang artinya 10% dari penduduk di Indonesia sudah memiliki asuransi jiwa namun masih ada 90% penduduk yang belum dilindungi asuransi. Secepatnya diperlukan inklusi asuransi. Kita sebagai insan asuransi perlu untuk bertumbuh, semakin berkualitas dan semakin dicintai masyarakat. Selanjutnya untuk Asuransi Jiwa Kredit, perlu ada perhatian khusus salah satunya di bidang underwriting. PERUJI bisa membuat best practice underwriting baik untuk pertanggungan jiwa, penyakit kritis, pertanggungan kesehatan dan pertanggungan jiwa kredit,” papar Budi yang hadir secara virtual.

Sebagai informasi, IUS 2023 membahas topik atau isu yang relevan dengan industri asuransi terkini dan di diikuti oleh 146 peserta yang berprofesi sebagai underwriter jiwa, tim produk, penilai klaim serta praktisi bidang terkait lainnya dari perusahaan asuransi jiwa dan reasuransi.

Selain dihadiri oleh OJK dan AAJI, seminar ini juga menghadirkan pemateri dari para pakar underwriting di Indonesia maupun perusahaan multinasional. Seperti Melissa Chew dari RGA, Nico Demus dari Indonesia Re (Persero), Pratap Chawla & Kenneth Pah dari UnderwriteMe, Jeffrey Seow dari Gallagher Re, Nicole Tan dari Willis Towers Watson, Jonathan Sternberg & dr Mona Jamtani dari MEDIX, Dr. Benny Hadiwibowo dari INARE, dan W. Agung Wibowo, SH, MH dari Consultant, Insurance Legal Practitioner. (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Top News