UMKM Pengguna Aplikasi Merchant BCA Tembus 275 Ribu

UMKM Pengguna Aplikasi Merchant BCA Tembus 275 Ribu

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus mendorong digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui berbagai inisiatif perbankan. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah penguatan transaksi non-tunai melalui aplikasi Merchant BCA.

Liyanni Lie, VP Pengembangan Solusi Kerja Sama & Transaksi Perbankan BCA, menyebut kalau ada sekitar 275 ribu merchant telah aktif menggunakan aplikasi Merchant BCA. Angka ini menunjukkan semakin tingginya adopsi digital di kalangan UMKM. Menurut Liyanni, perubahan kebiasaan dari transaksi tunai ke digital menjadi tantangan tersendiri.

“Dulu PR kami kalau coba keliling gitu ya ke merchan-merchant BCA, mau di daerah kecil, sampai di kota besar, selalu adalah masyarakat itu udah mager banget, untuk mencoba hal-hal baru. Mereka penginnya, ketika menerima pembayaran, pengennya duitnya dilihat real,” jelas Liyanni dalam acara mini booth BCA Expoversary pada Jumat, 21 Februari 2025.

Ia bercerita, pernah mengunjungi sejumlah toko di pasar yang omzetnya mencapai ratusan juta rupiah, namun uangnya disimpan di laci. Tapi, kebiasaan ini perlahan berubah saat pandemi COVID-19. Sejak itu, masyarakat UMKM mulai condong ke arah digital.

Baca juga: Ditanya Soal IPO, Begini Jawaban BCA Digital

Lebih lanjut, BCA berupaya mempermudah akses layanan digital dengan menyediakan solusi pembayaran yang lebih praktis. Salah satunya adalah fitur Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang kini semakin banyak digunakan oleh merchant di seluruh Indonesia.

“Transaksi QRIS ini luar biasa. Di BCA, pertumbuhan volumenya itu mencapai 2 kali lipat. Kalau count of transaction itu lebih dari 112 persen pertumbuhannya di tahun 2024,” kata Liyanni.

Proyeksinya, lanjut Liyanni, berpotensi akan tetap sama di 2025. Ini dikarenakan semakin banyak objek yang mendukung kegiatan transaksi dalam bentuk digital seperti QRIS.

Selain QRIS, BCA juga berinvestasi dalam pengadaan mesin EDC berbasis android. Mesin ini mempermudah merchant dalam menerima pembayaran digital, terutama di wilayah yang sebelumnya sulit mengakses layanan perbankan.

Liyanni melanjutkan, BCA memiliki distribution center di berbagai wilayah, sehingga pengiriman mesin EDC ke daerah pelosok pun tetap cepat, hanya dalam 2-3 hari.

Baca juga: BCA Siap Implementasikan Layanan QRIS Tap pada Maret 2025

Dalam mendukung UMKM, BCA tidak hanya fokus pada kota besar, tetapi juga daerah-daerah berkembang. Liyanni memastikan, akses terhadap layanan digital perbankan merata, termasuk di daerah terpencil.

Ke depan, BCA berkomitmen untuk terus mengembangkan fitur digital yang lebih praktis dan aman bagi pelaku UMKM. Dengan inovasi yang terus berkembang, BCA berharap semakin banyak UMKM beralih ke sistem pembayaran digital, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Kami ingin memastikan bahwa semua transaksi berjalan lancar, aman, dan tanpa hambatan teknis,” tutupnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Related Posts

Top News

News Update