Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing masuk atau capital outflow ke Indonesia senilai Rp3,51 triliun pada minggu kelima Desember 2022.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun Bank Indonesia (BI) periode 26 Desember 2022 hingga 29 Desember 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,51 triliun.
“Terdiri dari beli neto Rp0,08 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara) dan beli neto Rp2,63 triliun di pasar saham,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jumat, 30 Desember 2022.
Seiring dengan adanya arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri, premi risiko investasi di Indonesia menurun. Tercermin, dari credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 98,81 bps per 29 Desember 2022 dari 99,07 bps per 23 Desember 2022.
Dengan demikian, selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen sampai dengan 29 Desember 2022, nonresiden jual neto Rp128,98 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp61,02 triliun di pasar saham.
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar 26 Desember sampai dengan 29 Desember 2022. Tercatat, nilai tukar per hari Kamis (29/12), rupiah ditutup di level (bid) Rp15.655 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp15.640 per dolar AS pada Jumat (30/12).
Kemudian, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,90% pada Kamis (29/12) dan kembali turun pada level 6,93% pada Jumat (30/12).
Sementara untuk indeks dolar (DXY) melemah ke level 103,84 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun naik ke level 3,815%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra