Jakarta – Untuk menurunkan angka kecelakaan di Indonesia, Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2018 kembali digelar untuk keenam kalinya. Penghargaan ini diberikan kepada kota dan kabupaten terbaik dalam hal penerapan tata kelola keselamatan jalan. IRSA merupakan rangkaian dari program corporate social responsibility (CSR) Adira Insurance yang bertajuk kampanye I Wanna Get Home Safely.
Kampanye ini mengajak seluruh lapisan masyarakat baik pemerintah, pihak lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, dan berbagai pihak lainnya untuk terus peduli terhadap keselamatan jalan. Program IRSA ini juga untuk memberikan dukungan kepada pemerintah kota dan kabupaten agar terus bekerja keras menerapkan pilar-pilar keselamatan jalan di lingkungan pemerintahannya sehingga tercipta keselamatan jalan yang semakin baik.
Business Development Division Head Adira Insurance Tanny Megah Lestari, di Jakarta, Kamis, 30 Agustus 2018 mengatakan, di tahun ini, tercatat sebanyak 137 kota dan kabupaten yang ikut serta dalam IRSA 2018. Dari 137 peserta, terpilih 23 kota dan kabupaten finalis IRSA 2018. 23 finalis terpilih, berdasarkan data-data keselamatan jalan seperti jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah kecelakaan, jumlah fatalitas kecelakaan, dan data pendukung lainnya.
Saat ini, tahapan yang sedang berlangsung adalah observasi lapangan dan survei kepuasan pengguna jalan terhadap 23 finalis IRSA 2018, yang bertujuan mengeksplorasi dan mengukur kualitas penerapan tata kelola keselamatan jalan. Pada tahun ini, IRSA diselenggarakan dengan berbagai pengembangan guna meningkatkan kualitas pelaksanaan program. Antara lain perubahan metode survei kepuasan pengguna jalan.
Baca juga: Adira Insurance Optimis Pacu Bisnis Syariah
Survei dilakukan dengan lebih memperdalam aspek kuantitatif dengan tujuan agar data yang dihasilkan semakin valid dan komprehensif. Selain itu, dengan metode ini responden yang diwawancarai lebih banyak dengan sebaran wilayah lebih luas, sehingga semakin mewakili kepuasan masyarakat pada 23 finalis IRSA. Pengembangan IRSA 2018 juga dilakukan dengan menambahkan atribut observasi seperti penerapan Smart City, pedestrian light crossing, yellow box junction, hingga pengecekan materi keselamatan jalan pada kurikulum sekolah.
Proses sharing session dan penjurian merupakan pengembangan dari IRSA 2018. Tahapan ini nantinya akan dilakukan pada September mendatang dan berlangsung di Kota Surabaya. Pada tahap penjurian, finalis IRSA akan memaparkan berbagai program tata kelola keselamatan jalan di daerahnya di hadapan para juri yang terdiri dari perwakilan lima pilar keselamatan jalan dan para pakar road safety lainnya.
Adapun penilaiannya mengacu pada lima pilar keselamatan jalan yang telah dicanangkan WHO dan diadopsi oleh banyak negara di dunia yakni manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan dan penanganan pra dan pasca kecelakaan.
“Kota Surabaya kami pilih sebagai tuan rumah Penjurian dan Sharing Session IRSA 2018, karena secara konsisten telah berhasil menjadi Pemenang IRSA 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2015 dan tahun lalu Kota Surabaya berhasil menjadi Pemenang Utama untuk kategori Excellent City yang merupakan kategori tertinggi dalam IRSA. Berbagai prestasi di bidang keselamatan jalan juga telah diraih Kota Surabaya,” ujar Tanny.
Menurutnya, untuk pemenang tahun ini akan diumumkan pada penganugerahan penghargaan IRSA 2018 yang akan diselenggarakan pada November 2018 sebagai bentuk apresiasi terhadap kota dan kabupaten finalis IRSA 2018 yang telah menerapkan prinsip tata kelola keselamatan jalan dengan baik. (*)