Jakarta – Bank DKI telah menyalurkan kredit di sepanjang kuartal III 2017 ini sebesar Rp25,59 triliun atau mengalami pertumbuhan mencapai 4,18 persen dibandingkan dengan penyaluran kredit di tahun sebelumnya pada periode yang sama yakni sebesar Rp24,56 triliun.
Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi dalam keterangannya, di Jakarta, Senin, 23 Oktober 2017 mengatakan, pertumbuhan kredit di kuartal III tahun ini diiringi dengan perbaikan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit baru dilakukan secara prudent.
Di sisi lain, kata dia, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tercatat mengalami perbaikan di kuartal III 2017 yakni sebesar 4,74 persen (gross) bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama yakni sebesar 7,6 persen.
“Sedangkan NPL Nett mencapai 2,94 persen per September 2017,” ujar Kresno.
Baca juga : Bank DKI Hadir di Mall Pelayanan Publik
Dia mengungkapkan, membaiknya rasio NPL di kuartal III tersebut didorong oleh upaya Bank DKI yang telah melakukan beberapa strategi seperti penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan, restrukturisasi kredit, dan hapus buku.
Selain pencapaian aspek finansial, sepanjang kuartal III 2017 Bank DKI terus mendorong penerapan transaksi non tunai, termasuk diantaranya penerapan transaksi non tunai di lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Per September 2017 tercatat 811 SKPD dan UKPD DKI Jakarta sudah menggunakan Cash Management System Bank DKI.
Bank DKI juga mendukung transaksi non tunai Pemprov DKI Jakarta melalui sistem Jakarta One, antara lain e-Retribusi, penyaluran transaksi untuk subsidi pangan dan subsidi transportasi untuk pemegang Kartu Jakarta Pintar, Pajak Kendaraan Bermotor, e-samsat, e-ticketing, e-Parking, dan sebagainya. (*)