Tumbuh 21,8 Persen, Laba Bersih ROTI jadi Rp145 Miliar di Semester I 2024

Tumbuh 21,8 Persen, Laba Bersih ROTI jadi Rp145 Miliar di Semester I 2024

Jakarta – PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) kembali menunjukkan kinerja impresif pada semester I 2024. ROTI berhasil mencatatkan laba bersih Rp145 miliar, meningkat 21,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Head Investor & Public Relations ROTI, Hadi Susilo mengungkapkan berbagai faktor yang mendukung pencapaian tersebut. Pertumbuhan permintaan produk roti dan kue, dikombinasikan dengan pengelolaan biaya produksi dan operasional yang efisien. Ini menjadi kunci utama yang mendorong peningkatan marjin laba bersih perusahaan.

“Pencapaian laba bersih ROTI ini tidak lepas dari strategi kami dalam mengelola biaya dan memperluas pasar, yang sejalan dengan peningkatan permintaan konsumen akan produk berkualitas,” ujar Hadi dalam Public Expose Live secara virtual, Selasa, 27 Agustus 2024.

Baca juga: Laba Vale Ambles 82,05 Persen di Semester I 2024, Ini Biang Keroknya

Penjualan bersih perseroan pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp1.923 miliar, naik 5,5 persen dibandingkan tahun lalu. Regional Barat dan Timur mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 12,2 persen YoY, berkontribusi sebesar Rp909 miliar.

Sementara itu, penjualan di regional tengah, yang mencakup Pulau Jawa, tetap menjadi kontributor terbesar dengan 52,7 persen dari total penjualan, atau mencapai Rp1.015 miliar.

Untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, Hadi mengungkapkan pihaknya tengah merampungkan pembangunan pabrik ke-15 yang berlokasi di Pekanbaru, dengan target operasional pada akhir 2024. Pabrik ini akan menambah kapasitas produksi harian yang saat ini mencapai 5,1 juta potong roti.

Baca juga: Pendapatan Naik 49 Persen di Semester I 2024, Bos Venteny Ungkap Pendorongnya

“Didukung oleh 14 pabrik yang tersebar di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia,” imbuh Hadi.

Selain itu, manajemen juga mengumumkan rencana buyback sebanyak-banyaknya 88 juta saham, dengan harga maksimum Rp1.700 per saham.

“Aksi korporasi ini bertujuan untuk menstabilkan harga saham, yang pada penutupan bursa hari Senin, 26 Agustus tercatat pada harga Rp1.045 per saham,” pungkasnya. (*) Alfi Salima Puteri

Related Posts

News Update

Top News