Jakarta – Sejak mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada Mei 2018, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) yang merupakan Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) terus berupaya untuk mengembangkan lini produk dan layanan melalui ekspansi ke pasar ritel.
Setelah meluncurkan asuransi kendaraan bermotor roda dua dan empat, Tugu Insurance juga berupaya untuk memperluas pasar ritel dengan meluncurkan aplikasi cerdas berbasis digital “tdrive” yang berfungsi untuk mengukur tingkat keamanan dan keterampilan berkendaraan.
Aplikasi keselamatan berkendara ini terlihat mulai mendapatkan respons positif dari masyarakat mengingat dalam waktu singkat telah di download oleh lebih dari 5,000 pengguna karena dapat diunduh secara bebas via smartphone melalui Google Play untuk platform Android dan App Store untuk platform IOS.
Ke depan, manfaat utama atas kehadiran aplikasi tdrive diharapkan turut memberikan kontribusi positif bagi sosialisasi Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas) dalam upaya menurunkan jumlah kematian akibat kecelakaan berlalu lintas per tahunnya.
Untuk meningkatkan pelayanan konsumen terhadap produk kendaraan bermotor, perseroan telah menyediakan pelayanan emergency 24 jam 7 hari dengan Tugu Real Experience (trex) yang terdiri atas unit – unit towing car dan motor untuk asistensi di area Jabodetabek.
‘’Melalui trex ini, nasabah kami bisa merasakan secara langsung pengalaman layanan darurat saat mengalami kendala berkendaraan’’ ungkap Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna seusai RUPSLB di Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018.
Lebih jauh jelas Indra, kedepan pihaknya masih akan meluncurkan beberapa produk ritel lainnya dengan biaya yang terjangkau dan tentunya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“t travella” sebagai asuransi untuk melakukan perjalanan domestik maupun internasional. Dengan demikian, seluruh masyarakat bisa menikmati keuntungan dalam berasuransi,’’ tambah Indra.
Hingga awal 2019, untuk memperkuat operasional bisnis ritel, Tugu Insurance akan menambah sejumlah kantor cabang, dan point of sales and services (POSS).
Selama 37 tahun, perseroan fokus melayani nasabah korporasi, khususnya di sektor migas. Sejak pertengahan 2018, perseroan mulai menggenjot pasar ritel yang masih menyisakan potensi yang sangat besar.
“Kami berharap dalam waktu dekat akan memperkenalkan beberapa produk baru lainnya kepada masyarakat. Saat ini, kami sedang menyiapkan berbagai produk ritel lainnya dengan mengajukan izin kepada OJK selaku Regulator,’’ papar Indra.
Konsistensi perseroan untuk masuk ke bisnis ritel mendapat respons positif dari pemegang saham. Hal itu tercermin pada pergerakan harga saham TUGU yang terus memperlihatkan kenaikan dalam sebulan terakhir. Sebagai ilustrasi, pada 5 November 2018, harga saham Tugu berada di level Rp 3.210 per saham, sedangkan 3 Desember 2018, saham TUGU sudah berada di level Rp 3.370 per saham atau naik sekitar 5% dalam sebulan terakhir.
Adapun terkait kinerja perseroan sepanjang periode Januari hingga 31 Oktober 2018 penerimaan premi bruto perseroan (induk) mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya dari USD 131.93 juta menjadi USD 155.84 juta atau naik sebesar 18.13% y.o.y. (*)